Warga Sepahat Bengkalis Selamat dari Serangan Harimau Berkat Ranting Kayu

Warga Sepahat Bengkalis Selamat dari Serangan Harimau Berkat Ranting Kayu

Korban terkaman raja hutan yang selamat, Sofyan (50 tahun) saat ditangani tim medis Puskemas Desa Tenggayun, Kamis (4/6/2020).

Kamis, 04 Juni 2020 18:14 WIB
Junaidi

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Setelah sejak tahun 1994 silam tidak terdengar kejadian warga diterkam si raja hutan yang kala itu menewaskan warga Desa Sepahat Kecamatan Bandar Laksamana, kasus serupa kembali terjadi pada Kamis (4/6/2020) pagi.

Korbannya adalah Sofyan (50 tahun) warga RT 02 RW 01 Dusun Murni Desa Sepahat, Kecamatan Bandarlaksamana yang bekerja sebagai penureh getah yang pergi bekerja selalu sejak subuh.

Kepala Desa (Kades) Sepahat, Muhammad Azlan LC kepada potretnews.com, Kamis (4/6/2020) siang melalui sambungan telepon menceritakan, pagi tadi ketika korban memotong getah, tiba-tiba aja harimau muncul di dekatnya yang berjarak kira-kira 2 meter. Sofyan berusaha untuk menyelamatkan diri dengan mundur tetapi harimau tu semakin maju. Harimau menerkam dia namun dia bisa mengelak dan mendapatkan ranting kayu.

”Dengan ranting kayu ini bisa sedikit mengusir harimau tadi. Setelah itu tiba-tiba harimau itu lari tetapi tidak jauh di sekitar situ. Saat harimau lari, dia berkesempatan memanjat, ketika manjat itulah harimau menerkam kaki korban sehingga dia pun terjatuh namun korban tetap memegang ranting kayu sehingga harimau itu tidak berani mendekat karena kemungkinan takut ranting kayu menusuk matanya,” tutur Muhammad Azlan. Ditambahkan Kades Azlan, korban Sofyan ayah dari 3 anak, 2 masih SD dan anak pertama tamatan SMA ini mengalami banyak luka di bagian kaki saat korban memanjat tadi.

Saat korban terjatuh, imbuh kades, harimau itu tetap mengelilingi tubuh korban dengan maksud menyerang korban namun tidak berani mendekat sebab korban masih memegang ranting kayu.

”Akhirnya harimau tadi pergi meninggalkan korban yang dimanfaatkan korban meminta pertolongan dan didengar Pak Safi'i yang berada di sebelah kebun karet korban. Pak Safi'i lalu menghubungi Pemerintah Desa Sepahat, pergilah kami ke darat untuk menjemputnya, membawanya pulang menggunakan gerobak,” ucap Kades Azlan.

”Saat kami menjemput, wajah Pak Sofyan terlihat pucat pasi tapi sekarang dah agak semangat, dah segak bebual. Saat ini korban ditangani tim medis di Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Desa Tenggayun Kecamatan Bandalaksamana," tambah Kades Azlan alumni Kairo, Mesir itu.

Dia meminta instansi terkait khususnye polisi kehutanan agar segera menangani si raja hutan karena saat ini mungkin lagi ganas betul, apalagi yang dimangsanya tidak dapat. Dia menyebut sudah kami menelepon pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Provinsi Riau yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju Desa Sepahat. Kata Azlan, kemungkinan BKSDA akan memasang kerangkeng untuk menangkap harimau tersebut.

Saat wartawan media ini menanyakan berapa ukuran panjang dan tinggi raja hutan tadi, Kades Azlan belum sempat menanyakannya.

”Sebelum ini memang ade warga kite menemukan bekas telapak kaki harimau itu seukuran piring kecil (diameter kira-kira 4 inci, red). Pernah juge dua ekor anjing buruan warga kita hilang. Atas kejadian ini, Pemerintah Desa Sepahat akan membuat imbauan kepada masyarakat supaye sementara ini janganlah ke darat dulu, lebih berhati-hati kalau berkebun. Dan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan Pakning-Dumai supaye berkawan, jangan sendirian,” pesannya.

Untuk meringankan korban Sofyan yang selamat dan termasuk warga kurang mampu ini, Pemdes Sepahat akan melakukan penggalangan dana. ***

Kategori : Bengkalis, Peristiwa
wwwwww