Home > Berita > Umum

Stok Kondom Dunia Menipis di Tengah Wabah Corona, PBB Minta Negara-Negara Jalankan Program KB

Stok Kondom Dunia Menipis di Tengah Wabah Corona, PBB Minta Negara-Negara Jalankan Program KB

Ilustrasi. (INTERNET)

Kamis, 09 April 2020 09:39 WIB

POTRETNEWS.com — Persediaan kondom global dilaporkan meninis seiring dengan penutupan pabrik pembuatan alat kontrasepsi akibat lockdown di tengah wabah Virus Corona atau Covid-19.

Upaya pemerintah dari berbagai negara dalam menerapkan lockdown juga membuat beberapa bisnis yang dianggap tidak penting ditutup atau dibatasi.

Salah satunya perusahaan kontrasepsi raksasa Karex di Malaysia yang terpaksa hanya membuat satu dari setiap lima kondom yang ada di dunia karena dibatasi produksinya.

Perusahaan itu hanya bisa memproduksi sekitar 200 juta lebih sedikit daripada produksi biasanya. Produsen lain di seluruh dunia mungkin juga menghadapi gangguan dan kesulitan dalam menempatkan kondom di pasar karena persoalan transportasi.

Menurut Kepala Eksekutif Karex, Goh Miah Kiat, pasokan alat kontrasepsi akan sangat terdampak. Goh mengatakan pada media Perancis AFP, ”Dunia akan kekurangan kondom.”

Goh juga mengatakan kalau kondisi ini sangat menantang meski dia tahu kalau pasokan kondom ke negara-negara berkembang akan sangat sulit. Pihaknya juga sedang mengusahakan yang terbaik yang mereka bisa. Bagaimanapun, kondom merupakan perangkat medis yang dianggap penting.

Peringatan dari PBB
Karex yang selama ini memasok kondom ke banyak perusahaan dan pemerintah harus menutup tiga pabriknya di Malaysia di awal periode lockdown negara itu sampai 14 April mendatang.

Perusahaan itu hanya diizinkan beroperasi sebanyak 50 persen dari tenaga kerja biasa. Goh kemudian berpikir untuk menyampaikan izin peningkatan produksi.

Kelangkaan kondom juga membuat Badan Kesehatan Reproduksi di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) buka suara. PBB hanya bisa mendapatkan sekitar 50 sampai 60 persen pasokan kondom selama wabah virus corona.

Juru bicara Dana Populasi PBB mengatakan, "Penutupan perbatasan dan tindakan pembatasan lainnya telah memengaruhi transportasi dan produksi di sejumlah negara dan kawasan." Dia juga menambahkan kalau PBB mengambil beberapa langkah seperti menambah pemasok tambahan untuk mendukung kebutuhan yang mendesak.

Badan Kesehatan Reproduksi PBB bekerja sama dengan seluruh pemerintah di dunia untuk mendukung program keluarga berencana.

Mereka menyatakan kekhawatiran utamanya yakni soal pengiriman stok kondom dengan cepat sesuai yang dibutuhkan. Mereka memperingatkan keluarga yang paling miskin dan paling rentan akan sangat terdampak jika stok kondom menipis.

Juru bicara itu menambahkan, "Kekurangan kondom atau kontrasepsi apa pun akan meningkatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Hal itu berpotensi merusak kesehatan dan konsekuensi sosial bagi remaja perempuan, wanita dan pasangan serta keluarga mereka."

Kurangnya kondom juga bisa meningkatkan angka aborsi yang jelas tidak aman dan risiko penyakit menular seksual seperti HIV. Goh sendiri melihat adanya permintaan tinggi karena banyak orang 'terkurung' di rumah mereka.

Di India saja misalnya, penjualan kondom sudah melonjak sebanyak 25-35 persen dalam satu minggu sejak lockdown diumumkan.

China mungkin akan membantu
Produsen besar kondom di China saat ini mulai kembali beroperasi setelah kasus infeksi virus corona di negara itu mulai banyak berkurang.

Perlindungan Health Believe Model (HBM) yang menghasilkan lebih dari satu miliar kondom setahun mengatakan kalau produksi kembali ke tingkat normal.

Operasionalnya juga mendorong maju rencana sebelumnya dengan melipatgandakan jumlah jalur produksi pada akhir tahun. Sementara itu, Shanghai Mingbang Rubber Production mengatakan kalau mereka siap ekspor kondom yang kini hanya menghasilkan 10 persen dari outputnya jika terdapat kekurangan pasokan global.

Kepala Eksekutif Cai Qijie mengatakan, "Jika pasar internasional mengalami masalah seperti itu, kami akan bersedia untuk mengekspor lebih banyak." ***

Berita ini telah terbit di kompas.com dengan judul ”Stok Kondom Global Menipis di Tengah Wabah Corona, PBB Beri Peringatan”

Editor:
A Roni

Kategori : Umum
wwwwww