Baru Tiba dari Malaysia, 81 TKI Asal Bengkalis Dikarantina di Balai Diklat

Baru Tiba dari Malaysia, 81 TKI Asal Bengkalis Dikarantina di Balai Diklat

Mimi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pelabuhan Bandar Sri Laksamana BSL tengah menggunakan ”thermo scanner” memeriksa suhu tubuh seorang penumpang Feri Dumai Line, Senin (23/3/2020).

Senin, 23 Maret 2020 20:36 WIB
Junaidi

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Puluhan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Bengkalis yang beberapa hari lalu belum bisa pulang ke tanah air, akhirnya tiba di pelabuhan Bandar Sri Laksamana (BSL) pada Senin (23/3/2020) siang.

Dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Desease-19 (Covid-19) ini, mereka langsung di karantina bertempat di Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jalan Kelapapati Darat, Desa Kelapapati Bengkalis.

Informasi yang diperoleh, TKI yang penumpang Feri Keritang sebanyak 17 orang dan kabarnya langsung pulang ke rumah masing-masing.

Sementara 81 orang merupakan penumpang Dumai Line dan Batam Jet yang saat ini dikarantina di Gedung Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (UPT BPSDM) (Kabupaten Bengkalis di Jalan Kelapapati Darat, Desa Kelapapati, Kecamatan Bengkalis selama 14 hari ke depan.

Sebelum diangkut menggunakan 3 minibus milik Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis yang dikawal Satpol PP dan pihak kepolisian, para penumpang tadi melalui beberapa proses di pelabuhan Bandar Sri Laksamana (BSL), Bengkalis.

Begitu turun dari feri mereka disemprot dengan cairan steril virus yang kemungkinan ada pada mereka. Kemudian dibariskan berjarak kira-kira 1 meter untuk antre mengisi data nama dan nomor HP. Selanjutnya TKI ini diminta duduk berjarak lagi antre untuk diukur suhu tubuh menggunakan thermo scanner, lalu dinaikkan ke bus dengan panduan para petugas dari berbagai pihak, selain Satpol PP, TNI dan Polri, Perhubungan, KKP, Karantina, Pemkab dan lainnya.

Pantauan potretnews.com, terlihat 2 orang penumpang suhu di atas 38 derajat Celcius menjalani observasi selama dua jam dan 1 penumpang sempat dikarantina di Tanjungbalai Karimun selama 10 jam.

Rahmah seorang petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang menghitung data penumpang Feri Batam Jet menyebut, ada seorang penumpang lelaki paruh baya yang tidak karena mengetahui prosedur langsung pulang menggunakan ojek. Namun menurut Rahmah orang tersebut akan dihubungi nomor HP-nya yang terdapat di dalam daftar penumpang.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis, Djoko Edy Imhar kepada sejumlah awak media, Senin (23/3/2020) siang di Pelabuhan BSL Bengkalis mengatakan pihaknya mengikuti arahan apa yang diperintahkan oleh pemerintah pusat.

Tentang bagaimana kebijakan (Pelabuhan) Tanjungbalai Karimun dia mengaku kita tidak tahu, dan tetap memedomani perintah pemerintah pusat serta edaran Gubernur Riau.

Menurut dia, penutupan akses untuk masuk ke Riau tujuannya sangat baik untuk menyelamatkan masyarakat daerah ini dari terjangkit virus Corona yang belum ditemukan vaksin untuk obatnya.

”Jadi, tidak ada niat kita mengucilkan atau membiarkan atau membiarkan warga negara kita tapi demi keselamatan orang yang lebih banyak,” tandasnya.

Saat ditanyakan seorang awak media bahwa sama saja warga Bengkalis pulang lewat Tanjungbalai Karimun maupun lewat Pelabuhan Internasional Bandar Sri Setia Raja (BSSR) Selatbaru karena tujuannya ke Bengkalis juga, Djoko Edy Imhar menerangkan, jika melewati pintu Tanjungbalai Karimun maka jumlahnya terbatas. Tapi jika kita buka di sana (BSSR Selatbaru, red), semua yang kembali ke Indonesia tidak hanya masyarakat Bengkalis.

Dia mengingatkan bahwa masyarakat yang di luar Bengkalis juga melalui pelabuhan daerah ini dan itu jumlahnya akan sangat besar untuk dikarantina.

”Sekarang pertanyaannya mampu atau tidak kita mengarantina ribuan orang? Itu pertanyaannya. Jadi, kami mohon adik-adik, kawan-kawan bisa memaklumi kondisi ini, tidak ada niat kita sedikit pun untuk menghilangkan apa yang menjadi harapan warga negara kita yang ada di Malaysia tapi semata-mata demi keselamatan masyarakat yang lebih banyak," jelas Djoko Edy Imhar .

Sementara itu, seorang warga Bengkalis Desa Kembungluar kepada potretnews.com mengaku selama perjalanan pulang dari Kukup, Malaysia ke Tanjungbalai Karimun lalu ke Bengkalis tidak mengalami kendala.

”Tidak mengalami kendala, Alhamdulillah. Kabarnya, besok (Selasa,24/3/2020) last (terakhir TKI pulang ke Tanjungbalai Karimun). Saya baru lima hari kerja bangunan di Pontian,” tuturnya. ***

wwwwww