Saat ”Grapitasi” Bengkalis Gelar Aksi Bersih-Bersih tanpa Keluarkan Biaya

Saat ”Grapitasi” Bengkalis Gelar Aksi Bersih-Bersih tanpa Keluarkan Biaya
Minggu, 01 Maret 2020 21:28 WIB
Junaidi

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Gerakan Relawan Penggiat Wisata dan Literasi (Grapitasi) Kabupaten Bengkalis, Riau, menggelar aksi bersih-bersih di Desa Perapattunggal, Ahad, (1/3/2020) pagi.

Meski penggagasnya adalah komunitas, namun instansi pemerintah ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu, salah satunya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkalis.

”Kegiatan bersih-bersih kampung ini baru perdana kita lakukan. Ini adalah program Grapitasi. Kita ikut berpartisipasi terhadap kegiatan ini,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkalis, Suwarto kepada potretnews.com Ahad, (1/3/2020) siang.

Dia mengatakan, di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga ada kegiatan Mibara yang merupakan singkatan dari Minggu Baca Rame-Rame dan Sabara (Sabtu Baca Rame-Rame).

”Hari ini kita juga membawa program "Read Me a Book" bacakan saya buku, mobil perpustakaan tadi membawakan buku-buku ke sini (taman ini) untuk program bacakan saya buku. Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias,” tambahnya.

Saat potretnews.com menuju lokasi acara sempat berpapasan dengan sebuah mobil pick up yang membawa sampah. "Itu sampah dari sini, dikumpulkan dan dibawa, kemudian perangkat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memberikan santunan bantuan terhadap mereka yang mengumpulkan sampah, ditimbang, dijual sama mereka. Ke depannya, program tambahan terhadap sampah-sampah yang dikumpulkan bisa ditanyakan ke DLH," ucapnya.

Untuk menanamkan kesadaran masyarakat Kabupaten Bengkalis dalam menjaga kebersihan, Suwarto menyebutkan, pihaknya merangkul generasi milenial. Menurut dia, memulai sesuatu itu memang berproses, hari ini kita sudah memulai proses.

Generasi milenial ini digabung dalam satu wadah yang namanya Grapitasi. Adapun salah satu kegiatannya yaitu aksi bersih-bersih di pantai.

”Alhamdulillah, kita dapat sampah sampai satu mobil pick up, berarti banyak sampah ini. Antusias kegiatan ini baik itu pemerintah desa, PMD, kecamatannya juga sangat antusias. Ini mungkin akan kita lanjutkan dengan kegiatan-kegiatan lainnya ke depannya,” tuturnya.

Perlu diketahui ini adalah kegiatan tanpa mengeluarkan biaya, hanya kesadaran sendiri dari komunitas yang ada. Ada 10-12 komunitas yang bergabung di bawah naungan Grapitasi. Dalam waktu dekat, kata Suwarto, Grapitasi ini akan melakukan semacam deklarasi. Di sanalah akan mulai berkembang kegiatan-kegiatan semacam ini, kegiatan sosial yang tanpa pamrih.

Sebuah baliho dukungan dari Dinas Perpustakaan terhadap kegiatan terlihat terbentang di salah satu pohon pinus nan hijau.

Kepala Desa Perapattunggal, Ahmad menyampaikan syukur dan terima kasih karena desa yang dipimpinnya dikunjungi komunitas untuk aksi bersih-bersih pantai. ”Mudah-mudahan Desa Perapattunggal ini dengan izin Allah Swt menjadi desa yang lebih baik dan lebih maju ke depannya,” harap Ahmad.

Sekadar diketahui, Desa Perapattunggal yang diperkirakan sejak 20-an tahun terakhir ujung pantai desa ini mulai menjadi daratan yang hingga sekarang semakin indah sehingga elok dijadikan taman melengkapi taman di bagian Utaranya yang telah ada.

Kawasan ini pernah dijadikan lokasi shooting oleh sineas ND Juaii M Usna untuk film Kompang Kampung yang ikut lomba di Indonesian Short Film Festival (ISFF) ulang tahun SCTV pada 2015 dan film Lelaki Yang Menggenggam Kenangan tajaan Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru berhasil meraih juara 3 pada 2019, keberadaan taman ini semakin tertata walaupun belum begitu rapi karena keterbatasan waktu dan biaya. ***

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww