Home > Berita > Siak

Petani Sebuah Desa di Kabupaten Siak Cuma Punya 3 Mesin Pengolah Tanah untuk Membajak Lahan 450 Hektar

Petani Sebuah Desa di Kabupaten Siak Cuma Punya 3 Mesin Pengolah Tanah untuk Membajak Lahan 450 Hektar

Panen perdana di Kampung Sungaitengah belum lama ini.

Kamis, 20 Februari 2020 13:50 WIB
Sahril Ramadana

SIAK, POTRETNEWS.com — Apa jadinya jika lahan seluas lahan 450 hektar dibajak dengan tiga mesin pengolah tanah? Padahal hasil panen padi di daerah itu saat ini cukup baik.

Kondisi tersebut kini merundung para petani Kampung (Desa) Sungaitengah, Kecamatan Sabakauh, Kabupaten Siak, Riau.

Ketua Gabungan kelompok tani (Gapoktan) Mekar Jaya Kampung Sungaitengah, Kadomo mengatakan, dari total 450 hektar luas persawahan di daerah itu, pada panen perdana ini hanya 155 hektar lahan yang masuk panen perdana. Sisanya akan dipanen pertengahan April mendatang.

”Panennya tak serentak. Penyebabnya karena minimnya mesin pengelola tanah di sini,” tutur Kadomo, Kamis (20/2/2020).

Dia menyebut, di daerahnya hanya terdapat tiga mesin pengelola tanah yang digunakan untuk membajak seluas 450 hektar. Mesin itu pun dipakai bergantian oleh para petani.

”Oleh sebab itu, pada acara panen perdana yang dihadiri Bupati Siak pekan lalu, saya menyampaikan ke beliau bahwa kita kekurangan mesin pengolah tanah. Alhamdulillah, Pak Bupati langsung merespons,” ungkap dia.

Kendati begitu menurut Kadomo, hasil panen perdana kali ini cukup baik. Dari 155 hektar itu dapat menghasilkan 697,5 ton gabah padi. Rata-rata per hektar 4,5 ton. ”Benih yang dipakai petani di daerah ini jenis serang, dengan masa tanam 122 hari," imbuhnya.

Menanggapi keluhan ketua gapoktan, Bupati Siak Alfedri mengatakan tahun ini akan memberikan bantuan yang dibutuhkan petani tersebut. ”Ini menjadi catatan kami, agar ke depan pola pembangunan pertanian khususnya areal persawahan di Kampung Sungaitengah ini dapat lebih meningkat lagi,” kata Alfedri.

Bupati mengakui rata-rata persoalan yang dihadapi para petani di setiap kecamatan adalah kurangnya pasokan air dan alat mesin pengolah tanah.

”Kendala kita saat ini adalah distribusi air dalam sekala besar dari sungai ke sawah, hal ini tentunya membutuhkan biaya operasional yang cukup besar. Untuk itu kita akan mengupayakan pompanisasi sebagai salah satu solusi agar sawah tak kekurangan air,” ucap Alfedri.

Khusus di Kampung Sungaitengah, kata Alfedri, tahun ini akan dibangun 15 unit pintu air tersier. Bantuan ini dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau. ”Kalau tak ada halangan tahun ini dibangun di sini. Semoga dengan adanya bantuan ini dapat meningkatkan hasil pertanian di daerah ini,” ujar Alfedri. ***

Kategori : Siak, Umum
wwwwww