Home > Berita > Siak

Jalan Muzaffarsyah Siak, Lokasi Wisata Kekinian yang Jadi Favorit Anak Muda

Jalan Muzaffarsyah Siak, Lokasi Wisata Kekinian yang Jadi Favorit Anak Muda

Suasana Jalan Muzaffarsyah Siak.

Selasa, 07 Januari 2020 22:19 WIB
Sahril Ramadana

SIAK, POTRETNEWS.com — Sejak ditata menjadi lebih nyaman, hampir saban hari Angga Syahputra (34) melintasi trotoar Jalan Muzaffarsyah di Kelurahan Kampungdalam, Siak Sri Indrapura. Setiap sore, warga Kelurahan Kampungrempak ini datang untuk joging.

Bahkan tidak hanya Angga, setelah dibenahi menjadi luas dan cantik, banyak warga yang menggunakan trotoar di kawasan menuju perumahan Balai Kayang tersebut.

Jalan Muzaffarsyah yang membentang sepanjang 900 meter itu dihiasi lampu kiri kanan, trotoar yang lebar, kursi tempat duduk dan fasilitas lain. Tak heran jika jalan ini sering dibandingkan dengan Orchad Road-nya Singapura karena nyaman dan ramah bagi pejalan kaki hingga bersepeda.

”Jalan ini bukan hanya nyaman untuk berolahraga, tapi sudah jadi tempat wisata baru di Siak," kata Angga ditemui potretnews.com, saat istirahat di tempat duduk Jalan Muzaffarsyah, Selasa (7/1/2020).

Menurutnya, Jalan Muzaffarsyah merupakan warna tersendiri bagi kawula muda. Cocok pula dijadikan tempat nongkrong di malam hari. "Sangat tepat jadi tempat ngumpul. Rame kok saya lihat setiap malam di sini," tuturnya.

Kepala Dinas PU Tarukim Siak Irving Kahar menyebut jalan itu menjadi jalan pedestrian ikonik pertama di Provinsi Riau. Jalur pedestrian ini dibangun karena terinspirasi dari pedestrian modern seperti Orchad Road Singapura, dan Braga Road Kota Bandung.

Melalui jalan ini, ia memadukan tiga ciri dan karakteristik Kota Siak Sri Indrapura yang kini telah menyandang status sebagai kabupaten hijau (green distrct), kota pusaka (heritage city) dan kota pintar (smart city).

Jalur pedestrian sepanjang 900 meter ini membelah hutan kota Arwinas dan Balai Kayang II. Lebarnya 3 meter dijalur kanan dan 1,5 meter di jalur kiri. Jalan tersebut lengkap dengan jalur pemandu bagi penyandang disabilitas, serta dilengkapi 3 pedestrian plaza dengan lebar 5 meter. Pada jalan itu ditanam 200 pohon Tabebuya, sejenis pohon Sakura tropis merah jambu. Tujuannya untuk mempertegas karakter Siak sebagai kawasan kabupaten hijau.

”Pohon ini kita datangkan dari Surabaya, nanti kalau sudah mekar itu pemandangannya menjadi sangat indah," kata Irving.

Nuansa pedestrian kota pusaka dan kota pintar juga terasa pada jalan ini. Sebab dibangun beberapa bentuk sculpture yang dipasang di kawasan yang akan dikembangkan menjadi konsep cluster pertokoan modern tersebut.

Misalnya berbentuk miniatur pos jaga opas yang berada di Istana Asserayah Hasyimiyah dan kayu bekas revitalisasi situs cagar budaya Tangsi Belanda dan dipajang sedemikian rupa agar terkesan instagramable.

”Selain diperindah dengan cahaya dari 177 tiang lampu yang dipasang, di sisi kanan jalan selebar 8 meter tersebut juga dilengkapi pula dengan 20 unit tempat duduk," kata dia.

Selain sculpture dari kayu jati Belanda, juga terdapat sebuah miniatur pos opas di titik plaza kedua, persisnya di depan hutan Arwinas untuk spot foto para pengunjung. Di bawah sculpture tersebut juga dipasang QR code.

Jika dipindai dengan gawai smartphone, para pengunjung akan mendapatkan informasi seputar data destinasi Siak, kondisi georgrafis, hingga informasi singkat tentang ke-12 Sultan Siak. Agar tidak monoton, informasi yang disajikan akan di-update dengan informasi pembangunan Kabupaten Siak yang akan divariasikan secara berkala.

”Pada QR code diceritakan seputar informasi profil jalan berdasarkan data teknis seperti panjang, lebar, dan pemakaian material,” pungkasnya. ***

Kategori : Siak, Umum
wwwwww