Septina, Edy Nasution, dan Alfedri Masuk Bursa Calon Ketua Kwarda Pramuka Riau

Septina, Edy Nasution, dan Alfedri Masuk Bursa Calon Ketua Kwarda Pramuka Riau

Ketua Harian Kwarcab Inhil, Ahmad Junaidi AN.

Rabu, 11 Desember 2019 10:36 WIB
Muhammad Yusuf

TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com — Empat figur diprediksi maju dalam Musyawarah Daerah (Musda) Kwartir Daerah (Kwarda) 04 Gerakan Pramuka Provinsi Riau untuk masa bhakti 2019/2024 yang berlangsung 12 Desember ini di Kabupaten Bengkalis.

Sosok yang santer disebut adalah; HM Azaly Djohan (Ketua Kwarda saat ini), Septina Primawati (Anggota Fraksi Partai Golakr DPRD Provinsi Riau), dan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution. Selain itu, mencuat juga nama Bupati Siak Alfedri.

Dari informasi yang berkembang, sebagian besar pengurus kwartir cabang (Kwarcab) menginginkan perubahan untuk memimpin Kwarda Riau untuk lima tahun kedepan.

Ketua Harian Kwarcab Inhil Ir Ahmad Junaidi AN MSi atau yang lebih akrab disapa Kak Iyut menyarankan, agar tokoh-tokoh senior Pramuka memberikan kesempatan kepada yang lebih muda untuk memimpin Kwarda Riau.

”Kakak-kakak senior sebaiknya untuk legowo dan memberikan kesempatan kepada yang lebih muda untuk memimpin. Tantangan ke depan kian kompleks, kita butuh sosok yang muda dan enerjik untuk menjawab dan mengatasi tantangan tersebut,” imbuhnya.

Dia berpendapat, regenerasi sangat penting sebagai upaya pengaderan di struktur kepengurusan Kwarda Pramuka Riau dan sama sekali bukan persoalan suka atau tidak suka.

Keberadaan Gerakan Pramuka selaku wadah pembinaan generasi muda, imbuh Ahmad Junaidi, memenggang peranan penting dalam pembinaan anak bangsa Indonesia. Untuk itu Gerakan Pramuka riau perlu menempatkan diri dalam peran tersebut.

Dia menilai, akhir-akhir ini peran Pramuka selaku wadah pembinaan generasi muda seperti tebang pilih. Apalagi berdasarkan pengamatan dalam beberapa kegiatan nasional, peserta didik yang turut serta kegiatan tersebut adalah peserta didik yang orang tuanya sanggup membiayai keikutsertaannya.

Dengan kata lain, ucapnya, prestasi dan keterampilan tidak menjadi ukuran keberhasilan pembinaan. Seharusnya, di sinilah kwartir daerah hadir mngambil peran dalam tugas dan fungsi pembiayaan.

Pola ini, ungkap dia, pernah dilakukan kepemimpinan kwartir daerah dekade tahun 2000-an. Sehingga Gerakan Pramuka milik yang orang berprestasi dan terampil.

Ahmad Junaidi juga menyoroti pembinaan terharap jajaran kwartir cabang. Apalagi tidak semua kwarcab di Riau memiliki pendanaan cukup dalam. Idealnya, tutur dia, jika Kwarda Riau memiliki anggaran, tidak ada salahnya memberikan sekadar bantuan ke bawah sebagai bentuk dukungan pembinaan.

Dia berharap sejumlah persoalan itu menjadi agenda yang diperbincangkan dalam Musda Gerakan Pramuka 04 Riau di Bengkalis besok dan mencadi catatan untuk disanggupi figur yang ditetapkan sebagai calon. ***

Kategori : Bengkalis, Inhil, Umum
wwwwww