Home > Berita > Umum

Di Tangan Tim Abdimas Unindra PGRI, Limbah Kain Batik Diolah Jadi Suvenir Cantik

Di Tangan Tim Abdimas Unindra PGRI, Limbah Kain Batik Diolah Jadi Suvenir Cantik

Tim ”Eco-industry” Unindra foto bersama dengan peserta pelatihan kriya.

Minggu, 01 Desember 2019 08:10 WIB
Roni/Muhammad Amin

JAKARTA, POTRETNEWS.com — Jika di masa lalu limbah-limbah kain batik dibuang begitu saja oleh warga Kebumen, Jawa Tengah, kini limbah itu justru dicari dan dikumpulkan.

Karena dari bahan tersebut, sebentar lagi mereka bisa menyulap limbah menjadi produk yang menghasilkan rupiah. Ilmu ”sulap” diperoleh warga dari tim dari Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI Jakarta.

”Selama ini kan limbah-limbah kain batik itu mereka bakar, mereka buang. Sekarang kita ajarkan untuk memanfaatkan limbah kain batik atau perca itu menjadi suvenir berupa gantungan kunci, hiasan pulpen, hiasan tas dan lain-lain,” ujar Tulus Widjojanto, dalam perbincangan kepada potretnews.com belum lama ini.

Tulus adalah seorang dosen di Unindra. Dia dipercaya sebagai ketua tim eco-industry (ekonomi dan industri) yang melatih puluhan kelompok usaha kecil menengah (UKM) perajin batik untuk mengembangkan kerajinannya secara ekonomi dan bagaimana teknik pemasaran yang efisien secara keindustrian.

Oleh tim tadi, warga diundang mengikuti pelatihan dalam seminar Pelatihan Kriya Kegiatan Fasilitasi IKM (Industri Kecil Menengah) terhadap Pemanfaatan Sumber Daya selama 3 hari (26-28 November 2019) bertempat di Hotel Candisari, Karanganyar, Kebumen.

Tulus tak sendirian datang ke acara itu. Dia hadir bersama 5 dosen dan 2 mahasiswa dari Fakultas Ekonomi Unindra PGRI.

Menurut Tulus, pelatihan tersebut bagian dari pengabdian masyarakat (abdimas) yang kali pertama dilakukan perguruan tinggi tempatnya mengajar bekerja sama dengan Disperindag Kebumen.

Alasan lain digelarnya pelatihan, imbuh Tulus, untuk mendukung terealisasinya pengakuan dari badan khusus PBB UNESCO sebagai geopark atau taman dunia terhadap Geopark Karangsambung-Karangbolong di Kebumen.

”Fungsi pelatihan untuk menumbuhkan serta memotivasi UKM. Kalau UKM ini tumbuh, nanti kita akan adakan kompetisi komoditi antar-UKM yang menggunakan perca batik,” ucapnya.

Sebelumnya, Unindra PGRI bersama Pemkab Kebumen telah menyepakati nota kesepakatan yang tertuang dalam surat Nomor: 10/R/PKS/UNINDRA/VIII/2019 yang ditandatangani Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfud bersama Rektor Unindra PGRI Prof Dr H Sumaryoto di Kebumen, Selasa (20/8/2019) lalu. ***

Kategori : Umum
wwwwww