Home > Berita > Riau

Demi Antisipasi Karhutla, DLHK Riau Ajukan Rp6 Miliar Beli Pompa meski BPBD Baru Dapat Alat Canggih Senilai Rp24 Miliar

Demi Antisipasi Karhutla, DLHK Riau Ajukan Rp6 Miliar Beli Pompa meski BPBD Baru Dapat Alat Canggih Senilai Rp24 Miliar

Gambar hanya ilustrasi. (DETIK.com)

Kamis, 21 November 2019 09:18 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Meski baru saja mendapatkan bantuan alat pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari BNPB senilai Rp24 miliar, namum Pemprov Riau belum merasa puas.

Buktinya, Pemprov Riau masih menganggarkan dana untuk pembelian peralatan pemadaman kebakaran lahan di Riau.

Padahal alat pemadam kebakaran lahan bantuan dari BNPB tersebut, diklaim merupakan alat yang cukup canggih dan bisa menjangkau sumber air hingga jarak 10 kilometer, dan bisa memadamkan api hingga berjarak 1 kilometer.

Namun begitu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, mengusulkan anggaran untuk pembelian alat pemadaman kebakaran berupa pompa gendong atau pompa portabel sebanyak 40 unit. Anggaran untuk pembelian pompa portabel tersebut dialokasikan di APBD 2020 dengan total anggaran sebesar Rp6 miliar. Estimasinya, harga satu unit alat pompa tersebut berkisar Rp150 juta.

”Alat ini seperti yang digunakan Manggala Agni, karena kita melihat itu yang standar untuk melakukan pemadaman. Karena alat ini memiliki selang dengan panjang 20 meter sebanyak lima jenis," kata Kepala DLHK Provinsi Riau, Ervin, Rabu (20/11/2019).

Menurutnya, peralatan pemadam kebakaran lahan ini nantinya akan diberikan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) DLHK di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Riau. ”Nantinya desa dan kecamatan yang membutuhkan alat ini, bisa meminjam ke UPT untuk melakukan memadamkan kebakaran lahan, jika di wilayah itu sedang terjadi kebakaran lahan," terangnya.

Sejauh ini, pihaknya belum berencana untuk memberikan peralatan tersebut kepada masyarakat. Sebab pihaknya khawatir jika pompa ini diserahkan kepada masyarakat, tidak dirawat sehingga bisa mengalami kerusakan.

”Kalau alat itu dihibahkan ke masyarakat, dikhawatirkan pompa gendong tersebut tidak terawat. Jangan sampai kita beli mahal tapi tidak dirawat," sebutnya.

Seperti diketahui, belum lama ini BPBD Riau mendapatkan bantuan berupa 10 unit mesin pompa pemadam kebakaran lahan dari BNPB pusat. Bahkan menurut keterangan Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger, mesin pompa yang didatangkan dari Rusia ini tidak hanya berfungsi untuk memadamkan kebakaran laha saja, tetapi juga bisa difungsikan untuk menyedot air di saat terjadi banjir.

Perwakilan dari BNPB pusat menyerahkan bantuan peralatan untuk pemadaman kebakaran lahan itu pada Jumat (1/11) silam di Kantor BPBD Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru. Ke-10 unit alat pemadam kebakaran lahan ini total harganya senilai Rp24 miliar.

Sekstama BNPB, Harmensyah, saat itu mengatakan, bantuan alat pemadam kebakaran lahan ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah pusat. Hermensyah mengklaim, alat pemadam kebakaran lahan ini yang paling canggih saat ini.

”Alat ini juga baru pertama kalinya kami serahkan untuk daerah, dan provinsi Riau menjadi provinsi pertama yang mendapatkan bantuan tersebut," terangnya.

Harmensyah menjelaskan, keunggulan pompa alat pemadam kebakaran buatan Rusia ini, di antaranya memiliki jangkauan jelajah titik pemadaman hingga mencapai 1 kilometer, dengan kekuatan air yang disemprotkan pun sangat kuat.

”Satu bulan atau dua bulan ada kekeringan, kita bisa tetapkan status siaga darurat dan kanal-kanal atau embung bisa kita isi airnya. Sehingga tanah gambut bisa tetap basah agar kebakaran lahan bisa dilakukan pencegahan," katanya.

Tidak hanya untuk pencegahan, peralatan ini juga dapat diperuntukkan pada lahan-lahan gambut yang kerap terjadi kebakaran. Pompa ini sangat diperlukan untuk memadamkan api melalui operasi darat. Alat ini bisa digunakan untuk pecegahan maupun saat terjadinya kebakaran lahan.

”Bukan hanya untuk menyemprotkan air, tapi pompa ini juga mampu untuk menyedot air apabila ada banjir. Jadi alat ini memang multifungsi," katanya lagi.

Saat ditanyakan kenapa bantuan ini baru dikirimkan ke Riau di saat Karhutla di Riau sudah tidak ada lagi, Hermensyah mengungkapkan, selama ini pihaknya masih melakukan proses pengajuan peralatan tersebut ke BNPB. Sehingga butuh waktu untuk memproses pengajuan bantuan tersebut, sehingga baru saat ini bisa diserahkan ke Riau.

”Semua kan butuh proses. Alat ini kan multi fungsi, bukan hanya untuk pemadaman saja, tapi juga bisa digunakan untuk jaga-jaga di musim hujan ini. Karena alat inikan multifungsi, bisa digunakan untuk menyedot air juga. Alat ini juga bisa digunakan mengisi air di kanal-kanal dan embung untuk membasahi gambut," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Riau H Syamsuar, menyambut baik bantuan yang diberikan BNPB Pusat ini. Menurutnya, alat ini sangat membantu tim Satgas Karhutla dan stakeholder terkait upaya mencegah karhutla di Riau.

”Nanti alat ini akan kami alokasikan kepada kabupaten-kabupaten yang sangat rawan karhutla. Dan kami nanti juga akan melatih petugas pemadam karhutla, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar bisa menggunakan alat ini," katanya. ***

Berita ini telah terbit di pekanbaru.tribunnews.com dengan judul "DLHK Riau Ajukan Rp6 Miliar Beli 40 Pompa Karhutla, Padahal BPBD Baru Dapat Alat Senilai Rp24 Miliar"

Editor:
Akham Sophian

wwwwww