Home > Berita > Siak

Keuntungan Capai Rp70 Juta per Hektar, Petani Sungaimungkal Siak Mulai Beralih Tanam Ubi Racun

Keuntungan Capai Rp70 Juta per Hektar, Petani Sungaimungkal Siak Mulai Beralih Tanam Ubi Racun

Bupati Siak Alfedri tengah menanam ubi racun di Kampung Sungaimungkal, belum lama ini.

Rabu, 06 November 2019 17:50 WIB
Sahril Ramadana

SIAK, POTRETNEWS.com – Para petani Kampung Sungaimungkal, Kecamatan Sungaiapit, Kabupaten Siak, mulai beralih menanam ubi racun atau ubi kasesa.

Mereka pindah komoditas karena harga ubi racun disebut sangat menjanjikan

Apalagi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak meminjamkan alat berat, yang mempermudah warga membuka lahan.

Camat Sungai Apit, Wahyudi mengatakan, sudah banyak masyarakat di daerahnya beramai-ramai naman ubi ini. Ada pula yang sudah menikmati hasil. ”Waktu panen hanya memakan waktu 7-8 bulan. Petani bisa raup untung hingga Rp60-80 juta per hektar," kata Wahyudi kepada potretnews.com, Rabu (6/11/2019).

Dia mengatakan, pihaknya juga memberikan pemahaman kepada masyarakat menanam ubi tadi bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. ”Kita kasih contoh di Kandis. Sudah banyak warga di sana nanam ubi ini. Apalagi pabriknya Tapioka sudah ada di sana," ujarnya.

Maka itu pemerintah memberikan peminjaman alat berat untuk mengolah lahan dan bantuan bibit ubi.

”Jika per hektar menghasilkan 70 ton, dengan harga Rp1.200 per kilonya, maka petani bisa untung banyak. Dibanding 1 hektar sawit yang hanya dapat Rp1 juta sebulan, mendinglah tanam ubi,” katanya.

Semangat warga itu pun disambut baik Bupati Siak, Alfedri. Dia menyebut, pabrik tapioka juga akan dibangun di daerah Kecamatan Tualang. Dengan itu masyarakat dapat lebih mudah menjual ubi tadi.

”Insya Allah tahun depan akan dibangun di sana. Jika jadi, masyarakat lebih mudah menjual hasil panen ubi dan biaya perjalanan makin kecil,” tuturnya kepada potretnews.com. ***

Kategori : Siak, Pemerintahan
wwwwww