Syamsuar: Ikan Patin Salai Bisa Jadi Buah Tangan bagi Pelancong yang Datang ke Riau

Syamsuar: Ikan Patin Salai Bisa Jadi Buah Tangan bagi Pelancong yang Datang ke Riau

Gubernur Riau Syamsuar (tengah) meninjau usaha ikan patin salai di Kampar, Sabtu (28/9/2019).

Minggu, 29 September 2019 08:25 WIB
Riady S

KAMPAR, POTRETNEWS.com – Gubernur Riau Syamsuar mengatakan ikan patin salai (ikan yang diasap, red) bisa menjadi salah satu andalan oleh-oleh khas dari daerah ini.

Wacana itu dalam rangka untuk meningkatkan hasil produksi industri ikan patin salai dan menggeliatkan perekonomian masyarakat

”Apalagi, ikan patin salai juga bisa menjadi buah tangan bagi pelancong yang datang ke Riau dari seluruh nusantara dan luar negeri. Hal ini akan menjadi perhatian kita bersama, bagaimana ke depannya ikan patin di Riau menjadi primadona dunia dan nusantara," jelasnya.

Sebelum mempromosikan ikan patin yang terkenal di Kabupaten Kampar, Gubernur Syamsuar, melihat langsung bagaimana kondisi masyarakat yang melakukan budi daya ikan patin di Desa Kotomasjid, Kecamatan XIII Kotokampar, Sabtu (28/9/2019).

Orang nomor satu di provinsi ini memanfaatkan waktu senggangnya meninjau budi daya ikan patin dan pembuatan pakan ikan mandiri di daerah itu.

Kedatangan Syamsuar menarik perhatian warga. Apalagi, dia didampingi Bupati Kampar Catur Sugeng, Sekdakab Kampar, Kepala Dinas PUPR Dadang Eko Purwanto, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Herman Machmud, Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holikutura Ferry HC, serta Kepala Biro Humas, Protokol dan Kerja Sama Setdaprov Firdaus.

Setelah ia meninjau langsung ke kolam budi daya ikan patin. Selain ilmu, Syamsuar juga melihat adanya peluang ikan patin di Kabupaten Kampar menjadi komoditas ekspor. Sebab, ikan patin yang ada di Provinsi Riau memiliki kualitas yang bagus sampai ikan patin yang perlu adanya peningkatan kualitas.

”Saya sudah berbicara di Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, bagaimana ikan patin di Riau menjadi komoditas ekspor di masa yang akan datang. Kalau komoditas ekspor harganya lebih bagus dan masyarakat lebih sejahtera," kata Syamsuar kepada wartawan, usai meninjau sejumlah kolam patin yang dipanen dan akan dikirim ke Sumatera Utara sebanyak 15 ton.

Untuk memenuhi standar dan kualitas ekspor, dikatakan Syamsuar, tugas pemerintah daerah dan pusat saling bersinergi untuk menjadikan ikan patin di Riau menjadi komoditas ekspor. Apalagi, dengan adanya Ro-Ro Dumai-Malaka, bisa menjadi pintu gerbang ekspor dari Riau (Indonesia) ke Malaysia.

”Petani budi daya ikan patin di Riau, juga harus membagi kolamnya, mana yang untuk ekspor dan konsumsi lokal. Sehingga, kita bisa tahu jumlahnya yang akan dipanen setiap harinya sesuai dengan kolam yang sudah ditentukan kedepannya,” ucap Syamsuar.

Gubernur berharap, petani ikan di Riau serius dan menekuni usahanya. Bukan sekadar hanya ingin mencari keuntungan semata, tapi agar kolam ikan memiliki dampak positif bagi masyarakat lainnya. ***

Kategori : Pemerintahan, Kampar, Riau
wwwwww