Sejumlah Wilayah di Riau Diguyur Hujan, Warga Tak Henti-hentinya Ucapkan Rasa Syukur

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Sebagian wilayah Provinsi Riau diguyur hujan disertai angin agak kencang Senin (23/9/2019) sore. Kota Pekanbaru yang sebelumnya diselimuti kabut asap pekat langsung terang benderang.

Pantauan media, hujan deras mengguyur Pekanbaru kira-kira pukul 15.50 WIB di sebagian kecamatan. Beberapa menit kemudian hujan mulai mengguyur hampir seluruh sudut Kota Pekanbaru.

"Iya, sore ini ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir di sebagian Kota Pekanbaru, Siak, Bengkalis, Meranti, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir," ujar Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru, Bibin.

Menurut Bibin, kondisi hujan tersebut diprakirakan dapat meluas ke Kampar, Kuansing dan sebagian Rokan Hilir. "Kondisi ini dapat berlangsung hingga pukul 18.00 WIB," ucap Bibin.

Bahkan, di Airmolek Kabupaten Indragiri Hulu juga turun hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Warga tiada henti-hentinya mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. "Alhamdulillah di Airmolek hujan lumayan deras. Ini sedang berlangsung," kata Chaca.

Hujan membuat jarak pandang di Pekanbaru membaik. Sebelumnya jarak pandang hanya 500 meter, kini mencapai 1.800 meter. Aktivitas Bandara Internasional juga mulai lancar.

"Jarak pandang Pekanbaru 1.800 meter, Rengat 600 meter, dumai 2.000 meter, dan Pelalawan 1.200 meter," sebut Kasi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru.

Menurut Marzuki, wilayah yang masih diselimuti kabut asap pasca hujan tinggal 3 daerah lagi. Yaitu Rengat, dumai dan Pelalawan. Sedangkan Pekanbaru sudah mulai terang.

Di sejumlah media sosial dan group Whats App, warga Pekanbaru melaporkan masing-masing daerah yang ditempatinya diguyur hujan. Dengan ucapan rasa syukur mereka memposting foto-foto hujan serta video. "Alhamdulillah jalan Soekarno Hatta Pekanbaru hujan," tulis Anggi Ramadhoni. ***

Berita ini telah tayang di merdeka.com dengan judul "Sebagian Wilayah di Riau Diguyur Hujan, Jarak Pandang Mulai Normal"

Editor:
Akham Sophian