Karhutla di Riau Benar-benar Parah Sampai Kepala BMKG Mengaku Kesulitan Membuat Hujan Buatan untuk Padamkan Api

JAKARTA, POTRETNEWS.com – Kepala Badan Metodologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengaku kesulitan menangani kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.

Menurutnya, upaya rekayasa bibit-bibit awan untuk menjadi hujan buatan di wilayah itu hingga kini sulit dilakukan.

”Langkah hujan buatan sudah diupayakan sejak Juli lalu. Namun selama dua bulan ini kondisi perawanan di Indonesia bersih hampir tidak ada awan,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, seperti dikutip iNews, Ahad (15/9/2019).

Dia menjelaskan, dalam menangani karhutla yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, BMKG telah menyiapkan strategi hujan buatan dengan menggandeng BPPT, BNPB, dan TNI AU. Dari upaya hujan buatan tersebut, Rita mengaku telah berhasil melakukan pemadaman di beberapa wilayah. Akan tetapi, untuk saat ini untuk upaya pemadaman karhutla Riau hasilnya belum optimal.

”BMKG terus memberikan advise kapan dan di mana bibit awan bisa mulai disemai,” ujar Rita.

Kabut asap masih menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, hari ini. Kualitas udara berdasar pengukuran PM10 berkisar 182-201 ugram per meter persegi atau tidak sehat.

Sementara Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan, jarak pandang di Riau saat ini hanya sejauh 2,2 kilometer. Sejumlah titik api berhasil dipadamkan pada Sabtu 14 September 2019, sehingga kabut asap mulai berkurang. ”Pemadaman titik api berlanjut hari ini,” pungkas Agus. ***

Berita ini telah tayang di okezone.com dengan judul "Kepala BMKG Mengaku Kesulitan Membuat Hujan Buatan Atasi Karhutla Riau"

Editor:
Akham Sophian