Liku-liku Petugas Damkar Kecamatan Pinggir Berjibaku dan Bertaruh Nyawa Siang hingga Malam demi Padamkan Api yang Bakar Lahan

Liku-liku Petugas Damkar Kecamatan Pinggir Berjibaku dan Bertaruh Nyawa Siang hingga Malam demi Padamkan Api yang Bakar Lahan

Tim Damkar Kecamatan Pinggir bersama personel TNI memadamkan lahan terbakar.

Kamis, 12 September 2019 20:29 WIB
Panji Ahmad Syuhada/Akham Sophian

PINGGIR, POTRETNEWS.com – Keringat bercucuran di wajah sepuluh lelaki. Mereka berada di tengah belantara hutan. Sejauh mata memandang, deretan jerebu asap membentang.

Kebakaran hebat yang melanda areal pinggiran Cagar Biosfer Giam Siakkecil-Bukitbatu (GSK-BB) dua pekan ini membuat petugas pemadam kebakaran (damkar) kalang kabut.

Lokasi itu sebagian besar masuk wilayah Kecamatan Talangmuandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Sehingga mengharuskan petugas Pemadam Kebakaran Kecamatan Pinggir yang menaungi daerah operasi 2 kecamatan turun tangan.

Berbekal mesin pompa air dan tenaga yang minim, sepuluh petugas pemadam yang dikomando oleh Rais Mustaji terjun di tengah kepulan asap.

Kesulitan air, hingga bara api di lahan gambut yang mengancam juga seakan tak dihiraukan. ”Kendala utama kami yaitu kesulitan air, di hutan sumber air susah. Tapi anggota tetap semangat melawan api meski nyawa taruhan,” kata Kepala Unit Pelayan Teknis (UPT) Damkar Kecamatan Pinggir, Rais Mustaji.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/13092019/potretnewscom_p7twk_1679.jpg
Petugas Pemadam Kebakaran Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis akhirnya mendapatkan sumber air.  

Jarak lokasi kebakaran yang jauh dari kantor tak menyurutkan semangat mereka. Dari kantor damkar di Pinggir, petugas mesti melintasi 3 kecamatan sekaligus untuk menjangkau lokasi kebakaran.

Yaitu, melewati Kecamatan Mandau, Bathinsolapan, hingga Kecamatan Bandarlaksmana tepatnya di Bukitkerikil. Sebab, akses tersebutlah yang paling dekat untuk sampai ke TKP. ”Kami berangkat 7.30 pagi, sampai sana jam setengah 11. Berarti 3 jam perjalanan,” jelas Rais.

Sampai di medan yang dituju, pompa dinyalakan. Kesepuluh lelaki berbagi peran; menyiram, memegang selang, mengomandoi. Sebelum memulai aksi, tentunya berdoa seraya meminta bantuan kepada Tuhan tak lupa dipanjatkan.

Di dalam hutan, para petugas menemui berbagai macam rintangan. Mulai dari terperosok kedalam gambut, selang hampir terbakar hingga bola-bola api yang berterbangan. Itu tak menyurutkan semangat mereka.

Pemadam Kebakaran Penghuni Belantara Api
Demikianlah hakikat profesi mereka; pemadam kebakaran hutan dan penghuni belantara api.

Menuju ke titik panas, mereka berdesakan di dalam truk. Selain seragam oranye-biru yang melekat di tubuh, mereka mengenakan sepatu lapangan, masker, dan kacamata plastik. ”Selang kami hampir terbakar, kami dikepung Api. Kalau sudah di dalam, api besar, risiko tinggi. Tapi, namanya tanggung jawab harus dilaksanakan demi masyarakat, " ungkapnya.

Gubuk-gubuk kecil juga didirikan mereka di tengah hutan. Semua demi memadamkan api yang tak bisa mati dalam hitungan jam. Demi tanggung jawab tersebut, tugas mulia yang diemban petugas damkar sampai rela meninggalkan keluarga, meskipun di hari libur. "Pergi pagi, pulang malam," tutur Rais.

Selain lokasi itu, tim Damkar Pinggir juga dibagi untuk memadamkan kebakaran di wilayah Pangkalanlibut, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis. Kejadian kebakaran kali ini menjadi catatan penting bagi mereka. Tentunya hal tersebut ke depan akan ditanggulangi secepat mungkin sebelum api menjalar lebih luas lagi.

Mereka berharap, bantuan alam berupa hujan dapat segera turun untuk memadamkan api di medan yang sulit dijangkau. Selain tim Damkar, TNI dan Polri juga berjibaku melawan api. Mereka berpencar di titik-titik terparah guna memadamkan seluruh areal yang terbakar. Bahkan, 2 unit helikopter juga sudah berulang kali menyiram air lewat udara. ***

Kategori : Bengkalis, Lingkungan
wwwwww