Riau Disiapkan Jadi Proyek Percontohan Penerapan Manajemen Krisis Kepariwisataan

Riau Disiapkan Jadi Proyek Percontohan Penerapan Manajemen Krisis Kepariwisataan

Tiga daerah dijadikan proyek percontohan penanganan bencana. (KEMENPAR VIA INEWS)

Senin, 09 September 2019 19:42 WIB

JAKARTA, POTRETNEWS.com – Kementerian Pariwisata menyiapkan tiga pilot project (proyek percontohan) penerapan manajemen krisis kepariwisataan di tiga wilayah yakni; Riau, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

”Kalau enggak dipersiapkan biaya jauh akan lebih mahal, mitigasi memang begitu," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (9/9/2019).

Menpar mengeluarkan Peraturan Menteri Pariwisata (Permenpar) Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2019 tentang Manajemen Krisis Kepariwisataan sebagai payung hukumnya.

Permenpar MKK tersebut dijadikan sebagai pedoman bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengidentifikasi, merencanakan, mencegah, menangani, dan mengevaluasi Krisis Kepariwisataan agar kepariwisataan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota terlindungi dan berkesinambungan.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada periode Juli 2019 mencapai 1,48 juta. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka ini mengalami penurunan 4,10 persen dibandingkan Juli 2018.

Wisman Turun akibat Bencana Alam
Rentetan peristiwa bencana alam yang terjadi sepanjang tahun mengakibatkan penurunan pada jumlah wisatawan mancanegara (wisman). Hal itu turut berimbas pada penurunan angka devisa di sektor pariwisata sebesar USD2 miliar.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan anjloknya angka devisa pariwisata tersebut dihitung dari penurunan jumlah wisman sebanyak dua juta orang pada 2019.

"Devisa pariwisata wisman per orang sekitar USD1.220 atau kita bulatkan USD1.000. Jadi kira-kira kita kehilangan USD2 miliar," sebut Arief.

Sementara itu, penurunan jumlah kunjungan wisman pada 2017 dan 2018 tercatat lebih rendah dari proyeksi 2019. Realisasi kunjungan wisman 2017 mencapai 14 juta dengan perolehan devisa sebesar USD15,24 miliar. Untuk jumlah wisman 2018, realisasinya mencapai 15,8 juta kunjungan dengan perolehan devisa USD19,29 miliar.

”Target tetap USD20 miliar dari awal 2014 segitu, tercapainya sekarang USD19,23 miliar di 2018. Kemungkinan di 2019 akan tercapai USD20 miliar," beber dia.

Menurut Arif, industri pariwisata rentan terhadap bencana jika tidak dikelola dengan baik. Dampaknya akan memengaruhi ekosistem pariwisata dan pencapaian target kinerja pariwisata. 
Karena itu, pemerintah perlu mengelola manajemen kiris pariwisata dengan mengedepankan tahap persiapan, tanggap darurat, pemulihan, hingga normalisasi. ***

Berita ini telah tayang di medcom.id dengan judul "Bencana Alam Gerus Devisa Pariwisata USD2 Miliar"

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Pemerintahan, Riau
wwwwww