382.000 Hektar Kebun Karet di 6 Provinsi Terkena Wabah Penyakit, Awalnya Ditemukan di Sumatera Utara dan Diduga Menyebar ke Riau
Pohon karet. (HUMAS KEMENTAN VIA KOMPAS.com) |
”Pemerintah akan terus memantau dan memperbarui data serta informasi mengenai perkembangan serangan penyakit gugur daun Pestalotiopsis sp berikut penanganannya," ujarnya dalam rapat koordinasi, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Menurut pemerintah, serangan wabah penyakit gugur daun ini bukan hal baru. Namun eskalasi dan intensitasnya meningkat siginifikan sejak tahun 2017 hingga 2019.
Awalnya penyakit ini ditemukan di Provinsi Sumatera Utara, namun kemudian menyebar ke Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, hingga Kalimantan Timur.
Bahkan pemerintah menduga penyakit ini juga menyerang kebun karet di beberapa provinsi sentra karet lainnya mulai dari Jambi, Riau hingga Lampung.
Bahkan menurut pemerintah, penyakit gugur daun Pestalotiopsis sp juga terjadi di Malaysia, terutama di daerah semenanjung Melaka. Hal ini berdasarkan laporan dari Lembaga Getah Malaysia (Malaysia Rubber Board).
Menurut Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono, mewabahnya penyakit gugur daun disebabkan menurunnya ketahanan tanaman akibat ketidakmampuan petani atau pekebun untuk merawat kebun sesuai standar.
”Hal ini utamanya dikarenakan turunnya harga karet pada level rendah dalam rentang waktu yang lama,” kata Kasdi. Pemerintah mengatakan akan membantu petani untuk mengendalikan penyakit tersebut.
Pertama yakni pengendalian dengan menggunakan fungisida berbahan aktif heksakonazol atau propikonazol. Kedua pemerintah akan memberikan bantuan pupuk untuk meningkatkan ketahanan tanaman karet terhadap serangan penyakit tersebut. ***
Berita ini telah tayang di kompas.com dengan judul "382.000 Hektar Kebun Karet di 6 Provinsi Terkena Wabah Penyakit"
Editor:
Akham Sophian