Progres Perhutanan Sosial di Riau Dinilai Lamban

Progres Perhutanan Sosial di Riau Dinilai Lamban

Perhutanan sosial menjadi salah satu solusi bagi pemerintah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di pedesaan. (GATRA)

Minggu, 21 Juli 2019 23:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Jaringan Kerja Penyelemat Hutan Riau (Jikalahari) mulai protes soal lambannya progres Perhutanan Sosial di Riau. Soalnya, hingga tahun 2018, realisasi program itu di Riau baru mencapai angka 88.009 hektar.

”Targetnya kan 1,42 juta hektar, tapi yang terealisasi untuk tahun lalu masih segitu. Masih minimlah," Kata Koordinator Jikalahari, Made Ali, Ahad (21/7/2019).

Menurut Made, Gubernur Riau Syamsuar mestinya bisa memperbanyak luasan realisasi perhutanan sosial. Terlebih bekas Bupati Siak ini dikenal cukup peka soal isu lingkungan hidup.

Perhutanan sosial sendiri merupakan salah satu terobosan Presiden Jokowi untuk mengurai angka kemiskinan di desa-desa.

Program ini juga bagian dari upaya membangun Indonesia dari pinggiran. Melalui perhutanan sosial masyarakat desa nantinya dapat memanfaatkan hutan secara legal.

”Kalau untuk 2018, progresnya bisa dikatakan lamban. Kita harap pada era Pak Syamsuar akan ada progres yang menjanjikan. Ini belum bicara Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) atau isu lingkungan lainya lho, seperti perlindungan kawasan gambut misalnya," ujar Made. ***

Berita ini telah tayang di gatra.com dengan judul "Progres Perhutanan Sosial di Riau Lamban"

Editor:
Akham Sophian
wwwwww