Dihadiri Tamu dari Berbagai Negara, Tahun Ini Kali Pertama Candi Muara Takus Kampar Jadi Lokasi Perayaan Hari Waisak secara Nasional

Dihadiri Tamu dari Berbagai Negara, Tahun Ini Kali Pertama Candi Muara Takus Kampar Jadi Lokasi Perayaan Hari Waisak secara Nasional

Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Muara Takus. (KEMDIKBUD)

Minggu, 26 Mei 2019 15:21 WIB
KAMPAR, POTRETNEWS.com – Sedikitnya 3.500 umat Budha beserta tamu undangan dari berbagai negara memperingati Hari Waisak 2563 BE/2019 secara nasional di Candi Muara Takus, Kabupaten Kampar, Riau, Sabtu (25/5/2019) malam. ”Kegiatan ini merupakan perayaan hari besar agama Budha yang diperingati oleh umat Buddha di seluruh Indonesia, juga merupakan sebagai bentuk rasa cinta tanah air kepada negara Indonesia," kata Ketua I Pengurus Pusat Sangha Agung Indonesia, Bhante Thanavaro Mahatera kepada wartawan. Seperti diberitakan Antara.

Candi Muara Takus pertama kalinya menjadi lokasi perayaan Hari Waisak secara nasional, meski setiap tahun selalu ada perayaan Waisak di sana. Candi ini dipercaya adalah peninggalan kerajaan Sri Wijaya, merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha. Dan salah satu upaya dalam melestarikan dan memperkenalkan kepada dunia, bahwa di Candi Muara Takus pernah ada sebuah kerajaan yang pernah berjaya di bumi nusantara.

"Walaupun kita berbeda suku, agama, ras dan golongan tetapi kita tetap satu didalam wadah Pancasila sebagai ideologi negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai moto negara kesatuan republik Indonesia," katanya.

Gubernur Riau, Syamsuar yang hadir pada peringatan itu mengatakan acara itu memiliki makna pentingnya membangun kasih sayang terhadap sesama makhluk, saling memberi, tolong menolong dan menjaga toleransi sesama umat beragama.

"Perayaan Tri Suci Waisak, salah satu yang ditekankan adalah bahwa nilai-nilai agama Buddha yang dipakai dalam filosofi kebangsaan untuk mempersatukan negara republik Indonesia, tentunya juga harus ditegakan di bumi Riau," katanya.

Ia menilai, kerukunan umat beragama di Indonesia, khususnya di Riau, harus dijaga dalam suasana yang harmonis.

Rangkaian kegiatan yang dilaksankan pada peringatan Waisak di antaranya, yaitu parade bendera, parade pataka Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) oleh 26 provinsi, prosesi air suci, pradaksina, persembahan puja paritta, puja bakti dan meditasi, malam suci waisak dan dana paramita, pemberkahan, penutup puja bakti kemudian dilanjutkan acara festival candi Muara Takus, yakni pelepasan 2.000 lampion.

Gubernur Riau, Syamsuar, yang pertama kali melepaskan lampion, setelah itu diikuti oleh ribuan umat Buddha yang hadir pada acara itu.

Syamsuar mengatakan, Candi Muara Takus merupakan destinasi wisata andalan di Riau. Pemprov Riau berupaya untuk menjaga peninggalan bersejarah itu, seperti bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar sebagai UPT Pemerintah Pusat yakni, UPT Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI.

"Kami juga berharap Candi Muara Takus bisa ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, sehingga bisa menjadi pusat pembelajaran dan destinasi wisata yang di kenal dunia sehingga nantinya bisa membantu meningkatkan ekonomi masyarakat," papar Syamsuar.

Acara itu diharapkan bisa memperkenalkan Candi Muara Takus sebagai peninggalan bersejarah di Riau yang bisa menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung. ***

Artikel ini telah tayang di merdeka.com dengan judul "3.500 Umat Budha Rayakan Waisak di Candi Muara Takus Riau"

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Peristiwa, Kampar
wwwwww