Home > Berita > Riau

Meninggalnya 4 ABK di Pelabuhan Tanjungbuton Siak Diduga karena Tak Gunakan Alat Pelindung Diri Saat Bersihkan Kapal

Meninggalnya 4 ABK di Pelabuhan Tanjungbuton Siak Diduga karena Tak Gunakan Alat Pelindung Diri Saat Bersihkan Kapal

Foto kapal tongkang yang dibersihkan keempat korban/ISTIMEWA.

Jum'at, 19 April 2019 21:32 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Empat anak buah kapal (ABK) tongkang BG Maju Lancar yang ditemukan tewas di Pelabuhan Tanjungbuton Siak, Riau, berasal dari Jawa Timur. Para korban bernama Muhammad Ishak, Fahruddin, Indra Bayu, dan Indra Maulana Ansar. Mereka tewas terjebak saat membersihkan kapal. "Keempatnya orang Jawa Timur. Kita juga ikut bantu evakuasi bersama badan penanggulangan bencana daerah dan pusat kesehatan masyarakat terdekat," kata Camat Sungaiapit Wahyudi, Jumat (19/4/2019) malam.

Wahyudi menambahkan, berdasarkan informasi dari Anggota Karantina Pelabuhan Sungaiapit, Yudi Wirdanto saat itu keempat korban sedang melakukan perbaikan dan pembersihan bunker kapal. Pada pukul 11.45 WIB kempat korban diketahui dalam keadaan meninggal dunia oleh ABK lainnya.

Wahyudi mengaku, awalnya kapten berinisiatif menolong menggunakan tabung oksigen. Namun, hanya satu orang yang berhasil dievakuasi atas nama Muhammad Ishak. "Kapten tak berani lagi untuk mengevakuasi, karena bunkernya berbentuk lorong dan panjang," ujar camat.

Pihak kapal pun sempat meminta bantuan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas di Pekanbaru. "Basarnas pun memberangkatkan satu tim menuju lokasi untuk melakukan evakuasi," kata camat.

Humas Basarnas Pekanbaru, Kukuh Widodo menyampaikan, pihaknya sudah berhasil mengevakuasi tiga korban lainnya. Semuanya dalam keadaan meninggal dunia dan sudah dibawa ke RSUD Siak. "Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi keempat jenazah, dan langsung dibawa ke RSUD Siak untuk diautopsi," kata Kukuh.

Kukuh menambahkan, korban meninggal dunia karena diduga terpapar gas beracun yang ada di dalam bunker kapal. Seharusnya, kata Kukuh, apabila melakukan pembersihan harus menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk keamanan.

"Kapal masuk air, jadi mereka mau membersihkan. Keempatnya diduga tak gunakan APD. Kalau panas tentunya mengeluarkan karbon monoksida dan membahayakan manusia," ujar Kukuh. ***

Kategori : Riau, Siak, Peristiwa
wwwwww