Sempat Kejar-kejaran dengan Aparat, Bandar Narkoba Tewas Ditembak, Sabu 1,5 Kg yang Didatangkan dari Riau Diamankan

Sempat Kejar-kejaran dengan Aparat, Bandar Narkoba Tewas Ditembak, Sabu 1,5 Kg yang Didatangkan dari Riau Diamankan

Ilustrasi.

Jum'at, 22 Maret 2019 09:41 WIB
LAMPUNG, POTRETNEWS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung menembak mati bandar narkoba asal Lampung Tengah. Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung Brigjen Pol Tagam Sinaga dengan tegas menyatakan pihaknya tidak bermain-main dalam menindak pengedar narkotika. Hal ini pun dibuktikannya dengan tindakan tegas yang dilakukan pihaknya dalam menggagalkan transaksi sabu seberat 1,5 kilogram di Lampung Tengah.

Dari empat tersangka yang melakukan transaksi sabu, BNNP Lampung menembak mati satu tersangka lantaran berusaha melawan dan melarikan diri.

Adapun keempatnya yakni Zulkifli, Zulkarnain, Roy Firmali yang merupakan warga Riau dan Andi Gunawan warga Natar yang ditembak mati. "BNN tidak main-main, tidak ada maaf untuk bandar, daripada merusak warga Lampung.

Jadi para bandar (narkoba) bekerjalah yang lain, ya nanam-namam singkok atau ubi, harganya juga lumayan," ungkapnya dalam gelar ungkap kasus, Kamis 21 Maret 2019.

Tagam pun menuturkan ungkap kasus peredaran sabu seberat 1,5 kilogram di Lampung Tengah bermula dari informasi masyarakat. "Kami mendapat informasi ada pengedaran narkotika yang mana baru didatangkan dari Pekanbaru Riau," ucapnya.

Setelah mendapat informasi tersebut, kata Tagam, Tim Berantas BNNP Lampung mendalami dan melakukan penyelidikan. ”Baru pada hari Minggu, 17 Maret 2019, sekitar pukul 23.30 WIB, kami mendapat informasi adanya kurir sabu yang menginap di Hotel Sriwijaya Bandar Jaya, Lampung Tengah," serunya.

Lanjutnya, Tim Berantas melakukan pemantauan di lokasi tersebut dan mendapati satu mobil Daihatshu Ayla yang dikendarai oleh tersangka Andi Gunawan.

”Pria tersebut yang bawa mobil berhenti dan menerima bungkusan hitam melalui jendela mobil, kemudian langsung dicegat Tim Berantas, rupanya tersangka ini berusaha lari dengan memacu mobil," katanya.

Lanjut Tagam, Tim Berantas terpaksa melakukan tindakan tegas terukur terhadap pengemudi Ayla Andi Gunawan. ”Sempat kejar-kejaran namun akhirnya dapat berhenti setelah mobilnya oleng kemudian menabrak jembatan dan masuk ke dalam parit," paparnya.

”Tersangka A sendiri mengalami luka tembak saat dalam pengejaran, maka oleh tim dilakukan pertolongan dengan membawa ke rumah sakit terdekat, tapi tak tertolong karena kehabisan darah," imbuhnya.

Sementara itu, beber Tagam, tiga tersangka Zulkifli, Zulkarnain, dan Roy Firmali saat ditangkap sempat melawan dan mencoba melarikan diri. "Sehingga kami terpaksa melakukan tindakan tegas terukur terhadap ketiganya dengan melumpuhkan kaki mereka," sebutnya.

Menurut Tagam dari hasil penyidikan, tersangka Andi Gunawan yang ditembak mati adalah bandar narkoba, sementara tiga tersangka lain adalah kurir. Mereka sudah berkali-kali melakukan transaksi.

”Barang ini (diduga) dari Malaysia dan berhenti di pantai-pantai, begitu (pantai) Medan dan Aceh tutup (penjagaan ketat) dia (pengedar) turun di Riau.

Dan kemarin kan ketemu sampai 60 kilo ditinggal di pantai, jadi mereka menggunakan celah, kalau dijaga ketat, mereka mencari tempat baru," tandas Tagam.

Di lain pihak, tersangka Zulkifli mengaku baru pertama kali mendapat pekerjaan ini. ”Baru sekali, diantar dari Riau ke sini (Lampung)," akunya.

Zulkifli mengaku diiming-iming uang yang tak terhingga oleh seseorang bernama Ali di Riau. ”"Gak dikasih tapi diiming-imingin uang tak ternilai, dan rencananya disambut oleh yang ninggal itu," tandas residivis kasus pencurian. ***

Artikel ini telah tayang di tribunnews.com dengan judul "Sempat Kejar-kejaran dengan Aparat, Bandar Narkoba Tewas Ditembak, Sabu 1,5 Kg Diamankan"

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim, Riau
wwwwww