Dua Pria Bernama Jamal dan Hamid Dicari Polisi, Diduga sebagai Saksi Kunci Temuan Mayat di Selat Malaka

Dua Pria Bernama Jamal dan Hamid Dicari Polisi, Diduga sebagai Saksi Kunci Temuan Mayat di Selat Malaka

Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto didampingi Kabid Dokkes Kombes Asmarahadi konferensi pers terkait mayat di Selat Malaka.

Selasa, 04 Desember 2018 21:45 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Polda) Riau berkordinasi dengan Malaysia untuk mencari keberadaan Jamal dan Hamid. Sebab, kedua orang itu diduga sebagai saksi hidup dari tenggelamnya kapal yang ditumpangi sejumlah Tenaga Kerja Ilegal (TKI) yang tenggelam di perairan Selat Malaka.

Selat tersebut merupakan pembatas antara Bengkalis, Riau dengan Malaysia. Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa Jamal dan Hamid merupakan orang yang selamat dari tenggelamnya kapal di perairan itu. Keduanya diselamatkan kapal feri Indomal.

”Kita menerima informasi ada dua orang terapung di Selat Malaka lalu ditemukan oleh kapal Feri Indomal tersebut. Karena tujuan kapal ke Malaysia dan keduanya mengaku ingin ke Riau, kapal feri itu membawanya dulu ke Malaysia," kata Sunarto, Selasa (4/12/2018).

Setelah tiba ke Malaysia, kapal Feri itu kembali mengangkut Jamal dan Hamid untuk berlayar menuju Pelabuhan Kota Dumai, Riau pada Kamis 22 November 2018 lalu.

Karena saat itu, Jamal dan Hamid mengaku nelayan yang perahunya karam dihantam gelombang. Mereka tidak menjelaskan bahwa adanya korban lain yang ikut tenggelam.

”Saat itu awak kapal feri tidak banyak tanya, data keduanya juga masuk ke manifes kapal usai diselamatkan. Jamal dan Hamid mengaku berdua saja menjadi korban kapal karam di Selat Malaka itu," kata Sunarto.

Namun, tak lama setelah Jamal dan Hamid diantar ke Dumai, nelayan menemukan sejumlah mayat terapung di perairan Selat Malaka yang memasuki wilayah Kabupaten Bengkalis.

Mayat itu diduga merupakan TKI yang menumpangi kapal tradisional secara ilegal dari Malaysia ke Indonesia. Kapal itulah yang diduga tenggelam.

Temuan mayat itu secara beruntun mulai dari tanggal 24 November hingga Selasa 4 Desember 2018. Total ditemukan 10 mayat yang terapung di perbatasan Riau dengan Malaysia itu.

Lokasi antara satu mayat dengan mayat ada ditemukan berdekatan dan ada pula yang cukup jauh. ”Jasad terakhir, hari ini ditemukan mayat mengapung di Kepulauan Meranti, tepatnya Perairan Telukmas. Lokasi ini juga termasuk perbatasan dengan Selat Malaka. Jadi totalnya hingga sekarang ada 10 jasad," kata Sunarto.

Untuk mengungkap temuan mayat itu, polisi mencari keberadaan Jamal dan Hamid hingga ke rumahnya usai penyelamatan itu.

Keduanya menjadi saksi kunci dalam penemuan 10 jenazah itu, apakah keduanya memang nelayan atau ikut dalam rombongan TKI yang kapalnya diduga karam di perbatasan. ”Kita mau mintai keterangan Jamal dan Hamid, apakah mereka ada hubungannya dengan 10 korban itu atau tidak," katanya.

Sejak penemuan ini, berhembus kabar ada sekitar 19 hingga 29 TKI yang ikut dalam kapal karam itu. Namun Polda Riau belum bisa menyimpulkan karena masih mencari keberadaan Hamid dan Jamal sebagai saksi kunci.

Untuk jenazah yang ditemukan, Polda Riau memastikannya sebagai TKI atas dasar keterangan sejumlah keluarga yang sudah menjemput jenazah itu. "Karena sebelumnya keluarga mereka itu merantau ke Malaysia dan mengabarkan ingin pulang ke Indonesia. Tapi tidak sampai-sampai ke rumah. Nah mereka mendengar kabar ada temuan jenazah itu," jelasnya.

Dari semua mayat itu, sudah ada tiga jenazah dibawa keluarganya ke kampung halaman masing-masing setelah tim DVI Polda Riau berhasil mengidentifikasi tiga jenazah. Dua di antaranya berjenis kelamin laki-laki dan satunya perempuan.

Polisi menghimbau agar masyarakat Riau ataupun provinsi tetangga yang merasa kehilangan keluarganya, untuk melapor ke Polda Riau atau kantor polisi terdekat. Saat ini sudah dibuka posko pengaduan di Rumah Sakit Bhayangkara.

Tulisan ini sudah tayang di GoRiau.com dengan judul Polda Riau Cari Jamal dan Hamid, Saksi Kunci Temuan Mayat di Selat Malaka

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim, Bengkalis
wwwwww