Home > Berita > Umum

Harimau Sumatera Liar Masih Berkeliaran di Desa Teluknibung Indragiri Hilir

Harimau Sumatera Liar Masih Berkeliaran di Desa Teluknibung Indragiri Hilir

Gambar hanya ilustrasi, tidak terkait dengan berita. (sumber: internet)

Jum'at, 02 November 2018 10:50 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau menyatakan, harimau sumatera liar hingga kini masih berkeliaran di kawasan Desa Teluknibung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Petugas menemukan jejak kaki baru yang tidak jauh dari rumah warga. Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau Mulyo Hutomo mengatakan, Tim Rescue BBKSDA Riau dibantu aparatur desa dan Babinsa sudah memasang perangkap. Namun, belum ada tanda-tanda dikunjungi oleh harimau liar itu.

Tim juga terus melakukan penyisiran jejak harimau di perlintasan yang sering dilewati di sekitar permukiman dan kebun kelapa milik masyarakat, serta memasang kamera jebakan. Namun, hingga kini hasilnya masih nihil.

”Kalau dari jejaknya, diduga hanya ada satu harimau,” kata Mulyo, Jumat (2/11/2018), dilansir potretnews.com dari iNews.id.

Sebelumnya, seekor sapi milik warga Dusun Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, mati diterkam harimau sumatera liar. Menurut Hutomo, kasus serangan harimau di Desa Teluk Nibung berbeda dengan kasus harimau Bonita yang sempat menghebohkan karena menewaskan dua warga dan keluar pada siang hari.

“Kalau harimau yang ini sifatnya yang seperti satwa nokturnal, lebih aktif berkeliaran di malam hari,” ujarnya.

Kepala Dusun Teluk Nibung Sucipto mengatakan, harimau liar tersebut muncul pada Kamis (25/10/2018). Harimau menyerang tiga sapi warga. Di kaki kanan belakangnya ditemukan luka cakaran. Warga kini resah karena harimau liar sudah tiga kali muncul di sekitar permukiman mereka sejak September lalu.

Menurut kesaksian warga, harimau tersebut sudah dewasa, namun belum dipastikan asalnya. Daerah Indragiri Hilir mempunyai sejarah kelam terkait dengan konflik harimau liar dengan manusia. Kuat dugaan konflik tersebut makin sering terjadi karena hutan sebagai habitat harimau banyak beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit dan permukiman.

Pada awal 2018, seekor harimau betina liar yang kemudian dinamakan Bonita, menewaskan dua warga di daerah Pelangiran, Indragiri Hilir. Harimau sumatra itu akhirnya berhasil ditangkap dan direlokasi ke pusat rehabilitasi harimau sumatera milik Yayasan Arsari Djojohadikusumo di Sumatera Barat. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Inhil
wwwwww