Buruh Tebang Sagu di Meranti Tewas setelah Hilang Dua Hari, Saat Ditemukan Tubuhnya Sedang Digigit Seekor Buaya Berukuran Raksasa

Buruh Tebang Sagu di Meranti Tewas setelah Hilang Dua Hari, Saat Ditemukan Tubuhnya Sedang Digigit Seekor Buaya Berukuran Raksasa

Gambar hanya ilustrasi, tidak terkait dengan berita. (sumber: internet)

Rabu, 31 Oktober 2018 14:41 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Seorang warga Desa Mekarsari, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di sungai daerah setempat, Rabu (31/10/2018). Korban yang diketahui bernama Zaini (35) sempat hilang selama dua hari akibat diterkam seekor buaya muara.

Kepala Desa Mekar Sari Erman mengatakan, insiden serangan buaya itu dialami Zaini, lajang yang menjadi tulang punggung keluarganya. Dalam kesehariannya, dia bekerja sebagai buruh tebang sagu.

”Almarhum kesehariannya bekerja di perkebunan sagu. Mulai dari menebang hingga membawanya ke sungai untuk dibawa ke pabrik," katanya, Rabu (31/10/2018), dilansir potretnews.com dari iNews.id.

Menurut Erman, insiden serangan buaya ini merupakan yang pertama kalinya di Sungai Desa Mekarsari. Peristiwa memilukan itu terjadi pada Ahad (28/10/2018). Saat itu korban sedang mengikat batang-batang sagu di sungai.

Bagi masyarakat setempat, sungai merupakan transportasi andalan untuk membawa batang sagu dari perkebunan menuju pabrik.Batang sagu yang disebut tual itu kemudian diikat dan dibentuk menjadi semacam rakit. Nah, saat merakit sagu itulah serangan terjadi. Korban tiba-tiba hilang.

"Kejadiannya sangat cepat, hanya sekitar dua menit korban hilang. Awalnya kami tidak tahu bahwa korban diserang buaya," ujarnya.

Erman melanjutkan, keesokan harinya ada warga yang sedang melakukan pencarian melihat seekor buaya muara berukuran besar sedang menggigit tubuh korban. Hal itu menambah keyakinan warga bahwa korban hilang akibat diserang predator tersebut.

Proses pencarian selanjutnya semakin ditingkatkan. Upaya itu akhirnya membuahkan hasil, warga menemukan jasad korban terapung tak jauh dari lokasi awal hilang. “Jenazah kini sudah dimakamkan oleh keluarganya," ucapnya.

Terkait hal tersebut, Erman berharap ada tindakan dari pihak berwenang sehingga kejadian yang sama tak terulang. Hal ini lantaran serangan buaya kerap kali terjadi di Riau.

Kepada Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau Mulyo Hutomo mengatakan, kemunculan buaya dan terlibat konflik dengan manusia lebih diakibatkan terganggunya habitat predator tersebut. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Meranti, Peristiwa
wwwwww