Sampai Rela Mengutang, Jasrianto Rogoh Kocek Minimal Rp4,2 Juta per Bulan untuk Urus 14 Orang Gila

Sampai Rela Mengutang, Jasrianto Rogoh Kocek Minimal Rp4,2 Juta per Bulan untuk Urus 14 Orang Gila

Jasrianto kerap memotong kuku orang gila yang diurusinya. (foto: okezone)

Jum'at, 12 Oktober 2018 10:31 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Jasrianto kelabakan untuk mengurus 14 orang gila yang sudah dianggapnya sebagai saudara. Mengingat untuk biaya makan mereka, Jasrianto harus menguras kocek yang cukup dalam. Namun, keterbatasan uang tidak membuatnya putus asa memberikan makan mereka. Gali lubang tutup lubang pun dia lokoni demi mengurus orang keterbelakangan mental itu.

”Belakangan ini saya kehabisan dana untuk memberikan makan mereka. Karena sudah lama tidak memberikan makan karena keterbatasan uang, saya nekat meminjam sana-sini," ucap ayah satu anak ini, Kamis (11/10/2018), dilansir potretnews.com dari okezone.com.

Karena keinginannya yang kuat, dia belakangan ini juga nekat menhutang ke pengurus Pesantren Ahmad Dahlan di Taluk Kuantan Kabupaten Kuansing, Riau tempat dia mengajar.

Rasa iba dan senang berbuat baik inilah yang melandasi hatinya untuk mengurus orang-orang yang mengalami keterbelakangan mental Karena baginya, berbuat baik ke seama manusia adalah amal ibadah.

”Sampai saat ini saya punya utang Rp2 juta di pesantren. Saya kasihan dengan mereka tidak ada yang mengurus. Harapan saya, suatu saat nanti mereka akan sembuh," imbuh pria jebolan pesantren Alfurqan Pekanbaru itu.

Dua juga berharap tidak hanya dirinya saja yang peduli terhadap orang yang sudah ditelantarkan keluarga, tapi semua pihak termasuk pemerintah diminta untuk memperhatikan.

"Kalau saya kan mengurus orang gila yang laki laki. Harapan saya ada juga nanti yang mengurus orang gila yang perempuan. Mari bersama membantu mereka. Dari beberapa yang saya bantu, alhamdullilah ada yang mulai sembuh. Gila bukan karena kemauan mereka," ucap ayah satu anak ini.

Jasrianto menyatakan sudah mengurus orang gila sejak 10 tahun lalu. Orang gila yang diurusnya tidak hanya di wilayahnya, yakni Desa Muaro, Kecamatan Sintajoraya Kabupaten Kuansing, Riau. Jasrianto selalu keliling ke berbagai desa untuk memberi makan dan memandikannya.

"Kalau ada uang berlebih saya belikan baju mereka, saya mandikan, gantikan pakaiannya. Mengurus mereka seperti mengurus bayi. Tapi yang penting ikhlas semoga menjadi ladang amal bagi saya," imbuhnya.

Untuk mengurusi orang gila yang banyak berkeliaran di jalanan, Jasrianto dibantu istri tercintanya. Walau harus mengutang, istrinya selalu mendukung Jasrianto mengurus orang gila.

"Alhamdullillah istri saya selalu mendukung saya. Dia kadang memasakkan nasi untuk mereka. Saya sekarang mengurus 14 orang gila dan sudah saya anggap sebagai saudara. Mereka tidak menetap, ada di lain desa. Kadang juga mereka menghilang nanti suatu saat muncul lagi. Tapi saya senang membantu. Apalagi setelah saya melakukan pendekatan ada yang mulai sembuh dari penyakit kejiwaannya," ucap tokoh agama di Sintajo itu.

Rutinitas mengurus orang gila di wilayahnya dilakoni Jasrianto saat pulang dari mengajar. Paling sedikit dia harus mengeluarkan uang Rp4,2 juta per bulan untuk memberikan makan. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Kuansing, Umum
wwwwww