Home > Berita > Umum

Sofyan Basyir Bantah Ada Lobi Proyek PLTU Riau-1: Hanya Bahas Tingkat Suku Bunga

Sofyan Basyir Bantah Ada Lobi Proyek PLTU Riau-1: Hanya Bahas Tingkat Suku Bunga

Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir (tengah) tiba di gedung KPK, Jakarta, Jumat (28/9). (foto: CNN Indonesia)

Jum'at, 28 September 2018 18:37 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir membantah tudingan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih dalam dugaan suap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1. Dia menyebut pembicaraan lebih terkait teknis proyek senilai US$900 juta itu. "Oh enggak ada [lobi], misalkan ada [pembahasan] tingkat suku bunga ya. Tapi yang lain sudah disampaikan pada KPK. Jadi nanti sudah saya sampaikan ke KPK," kata Sofyan usai diperiksa, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (28/9/2018).

Sofyan mengatakan hari ini diperiksa untuk tersangka mantan Menteri Sosial Idrus Marham. Mantan Direktur Utama BRI itu mengaku sudah menjelaskan seluruhnya pada penyidik lembaga antirasuah.

"Hari ini diperiksa untuk Pak Idrus, terus juga beberapa pertanyaan awal dan sebagainya sudah dijawab dengan baik. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan baiklah," kata dia, dilansir potretnews.com dari CNNIndonesia.com.

Sebelumnya, Eni mengatakan sempat bertemu dengan Sofyan, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati, dan Direktur Pengadaan Strategis 2 PT PLN Supangkat Iwan Santoso. Nicke saat pertemuan terjadi masih menjabat Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN.

Eni mengungkapkan pertemuan itu untuk membicarakan proyek pembangunan PLTU Riau-1 agar dikerjakan oleh perusahaan Blackgold Natural Recourses Limited, yang sahamnya juga dimiliki Johannes Budisutrisno Kotjo.

Sofyan mengakui pernah bertemu dengan Nicke maupun Kotjo. Namun, dia membantah pertemuan itu untuk membicarakan proyek PLTU Riau-1.

"Enggak itu kalau pembicaraan itu hanya pembicaraan teknis. Enggak ada yang serius. Kebetulan Pak Kotjo pengusaha," tepisnya.

Dalam kasus ini, KPK baru menetapkan tiga orang sebagai tersangka, yakni Eni, Kotjo, dan Idrus. Eni dan Idrus diduga bersama-sama menerima hadiah atau janji dari Kotjo. Uang itu terkait dengan proyek PLTU Riau-1 yang bakal dikerjakan perusahaan Kotjo. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Riau
wwwwww