Kecelakaan Kapal Kembali Terjadi di Danau Toba, Kali Ini KM Ramos Risma Marisi

Kecelakaan Kapal Kembali Terjadi di Danau Toba, Kali Ini KM Ramos Risma Marisi

Gambar hanya ilustrasi, tidak terkait dengan berita. (sumber: internet)

Jum'at, 22 Juni 2018 22:21 WIB

SAMOSIR, POTRETNEWS.com - Kecelakaan kapal motor kembali terjadi di Danau Toba. Kali ini KM Ramos Risma Marisi. Diperkirakan lokasi kecelakaan terjadi di antara Nainggolan, Samosir ke Pulau Sibandang di depan Muara, Tapanuli Utara, Jumat (22/6/2018).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tabrakan kapal motor tersebut terjadi pada pukul 19.00 WIB. Dilaporkan kapal motor tersebut membawa lima orang penumpang laki-laki.

Sementara itu satu orang penumpang dilaporkan masih hilang bermarga Situmorang.

Dilansir potretnews.com dari tribunnews.com, dugaan sementara kecelakaan itu terjadi karena KM Ramos Risma Marisi mengalami mati mesin dalam keadaan cuaca hujan deras, angin kencang dan ombak yang cukup tinggi hingga membuat kapal tersebut oleng.

Kecelakaan kapal motor KM RR Mrisi ditengah peristiwa tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Perairan Danau Toba awal pekan ini. Peristiwa ini menimbulkan perhatian besar di mata publik. Pasalnya, kapal itu mengangkut penumpang dengan muatan berlebihan dari bobot idealnya yang hanya cukup menampung 60 orang.

Situasi itu diduga berperan signifikan selain faktor cuaca buruk di kawasan danau.

Korban hilang yang pada awalnya sekitar 39 orang, berubah signifikan menjadi 184 orang. Angka itu berubah akibat banyaknya pengaduan dari masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

Hingga kini, manifes kapal yang juga memuat keterangan jumlah penumpang tak kunjung diketahui.

Persoalan semakin rumit ketika tim pencari korban yang dipimpin oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas menemui tantangan tersendiri dalam mencari korban.

Situasi itu membuat sejumlah anggota keluarga korban mengeluh karena pencarian korban cenderung lamban. Hingga Kamis (21/6/2018), jumlah temuan korban terdiri dari 19 orang selamat, 3 orang meninggal dunia, dan 184 orang lainnya masih dalam pencarian.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa polisi sudah mengamankan TS, nakhoda KM Sinar Bangun.

Saat ini, TS masih menjalani pemeriksaan di Polres Samosir. Dugaan sementara, terdapat unsur kelalaian.

"Informasi dari nakhoda, sudah sering dia membawa penumpang melebihi kapasitas. Kapal itu bobot gross-nya 17 ton, idealnya menampung 60-an orang saja, tetapi dia mau menampung sampai 150 orang," tutur Tito saat meninjau pencarian korban hilang KM Sinar Bangun di dermaga Tigaras, Kamis (21/6/2018).

Bahkan sebelumnya, Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan menyebutkan, nama nakhoda tersebut tidak terdapat dalam daftar nama korban yang hilang. Diduga, TS tidak ikut dalam pelayaran naas tersebut.

"Ada yang aneh dalam pengungkapan kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun. Karena dalam daftar korban yang selamat maupun yang hilang, nama nakhoda tidak ditemukan," ungkap Marudut.

Tantangan pencarian
Pencarian dinilai cukup menantang karena kondisi Danau Toba yang sulit. Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syaugi menyatakan, pihaknya telah menerjunkan penyelam untuk melakukan pencarian korban.

Basarnas menurunkan 70 anggota pencarian termasuk Basarnas Special Group (BSG) yang mempunyai kemampuan menyelam hingga kedalaman tertentu.

Hingga berita ini ditayangkan, tribun-medan.com masih mengupayakan konfirmasi ke pihak terkait. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Peristiwa
wwwwww