BANGKINANG, POTRETNEWS.com - Alfisyahri, seorang ASN aktif di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar gencar mengkritik bupati yang tak lain pimpinannya. Kritik itu bahkan disampaikan secara terbuka melalui media sosial.
Sebelumnya, Alfisyahri mengikuti tiga seleksi terbuka atau
assessment pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD). Namun ia tidak terpilih menduduki jabatan yang dilamarnya.Apakah kritik yang dilayangkannya untuk meluapkan kekesalan, Alfisyahri membantah dengan tegas. "Nggak ada hubungannya dengan itu (assessment)," tegasnya, Ahad (10/6/2018), dilansir
potretnews.com dari
tribunnews.com.Alfisyahri mengatakan, dirinya masuk tiga besar atau lolos pada dua assessment pertama. Namun, kata dia, bupati tidak memilih dia. Ia mengaku dapat menerimanya keputusan bupati tersebut.
"Memang menjadi kewenangan penuh bupati," katanya. Pada
assessment terakhir, ia tidak lolos menjadi tiga besar.Ia tidak mempersoalkannya. Ia menilai, proses
assessment sudah baik.Meski begitu, Alfisyahri bisa mengungkap kecurangan dalam
assessment. Ia menyatakan tidak akan segan-segan membongkar permainan dalam
assessment jika mendapat bukti kuat. ***
Editor:Akham Sophian