Meriam Tradisional Kerajaan Gunungsahilan Kampar Meledak Saat Perayaan Adat, Satu Warga Dikabarkan Meninggal

Meriam Tradisional Kerajaan Gunungsahilan Kampar Meledak Saat Perayaan Adat, Satu Warga Dikabarkan Meninggal

Warga yang terkena letusan mariam atau lelo Kerajaan Gunung Sahilan saat dievakuasi.

Rabu, 09 Mei 2018 15:40 WIB
BANGKINANG, POTRETNEWS.com - Acara adat di Kenegerian Desa Gunung Sahilan, Kecamatan Kampar Kiri, Kampar, Riau berujung maut. Lelo atau meriam tradisional kerajaan tiba-tiba meledak. Seorang pria atas nama M Ikram terkena ledakan meriam tradisional (lelo) sehingga korban meninggal di tempat, Rabu (9/5/2018). Acara ini sekaligus prosesi peringatan penabalan setahun Yang Dipertuan Agung Muhammad Nizar sebagai Raja Kerajaan Sahilan Darussalam.

Untuk diketahui, lelo berbentuk meriam ini biasa digunakan sebagai sebelum membuka sebuah acara di kenegerian adat yang ada di Kampar. Sebelumnya lelo ini juga meledak saat Azis Zaenal dinobatkan sebagai Sultan Kampa XIV Khalifatullah Akhirul Zaman.

Informasi yang diterima dari Andi Rusli, korban letusan meriam ini sebanyak 5 orang.

"Lelo alias meriam ini meletus di acara adat yang berlangsung di Gunungsahilan. Korban insiden 5 orang, 1 korban putus tangan, dan luka pada bagian perut. Kabar lainnya, 1 orang meninggal dunia. Di antara 5 korban, 2 di antaranya anak-anak," sebutnya.

Anggota DPRD Kampar, Repol asal Kecamatan Kampar Kiri juga membenarkan korban yang meninggal dunia satu orang atas nama M Ikram, warga Kelurahan Lipatkain.

"Korbannya satu orang, atas nama M Ikram warga Kelurahan Lipatkain. Tadi saya ke rumah duka," ucapnya, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Repol juga menyampaikan belasungkawa kepada korban letusan Lelo Kenegarian Gunungsahilan ini. Semoga amal ibadah korban diterima disisi Allah Swt. Dan keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan," ujarnya.

Informasinya acara kenegerian di Gunung Sahilan ini juga dihadiri oleh Bupati Kampar. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Peristiwa, Umum, Kampar
wwwwww