Pimpin Peringatan Hardiknas 2018 di Inhu, Kompol Amril Baca Baca Sambutan Menteri: Hardiknas Momentum Muhasabah Perjuangan demi Pendidikan

Pimpin Peringatan Hardiknas 2018 di Inhu, Kompol Amril Baca Baca Sambutan Menteri: Hardiknas Momentum Muhasabah Perjuangan demi Pendidikan

Suasana Peringatan Hardiknas 2018 di halaman Kantor Bupati Indragiri Hulu.

Kamis, 03 Mei 2018 10:21 WIB
Budiman
PEMATANGREBA, POTRETNEWS.com - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), di halaman kantor bupati, Rabu (2/5/2018). Bertindak sebagai Inspektur Upacara Kabag Sumda Polres Inhu Kompol Amril Ssos dan Perwira Upacara Kadis Pendidikan Ujang Sudrajat.

Peringatan Hardiknas bertema ”Menguatkan Pendidikan Memajukan Kebudayaan" diikuti ribuan peserta, di antaranya; Sekdakab Inhu Ir Hendrizal MSi, Asisten I Drs Asriyan, Asisten II Suratman, para kadis, dan para kabag setdakab.

Kemudian para kaban, Kakan Satpol PP Inhu Boby Rahmat, kabid, perwakilan Kodim 0302/Inhu Kapten Inf, para ASN Pemkab Inhu, para camat, sejumlah kades, Satpol PP, KPBD, LLAJ, Karang Taruna, para guru beserta murid SD, SMP, SMA.

Tampak ribuan hadirin dalam upacara tersebut, diantaranya Setda Inhu Ir Hendrizal MSi, Assistent 1 Drs Asriyan, Assistent II Suratman, para Kabag Pemerintahan Inhu, Para Kadis, Kaban, Kabid, perwakilan Kodim 0302/Inhu Kapten Inf, Kakansatpol PP Inhu Boby Rahmat, para ASN Pemkab Inhu, para Camat, sejumlah Kades, Satuan Pol PP, KPBD, LLAJ, Karang Taruna, para Guru beserta murid SD, SMP, SMA.

Dalam amanat yang dibacakan Kabag Sumda Polres Inhu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Prof Dr Muhazir Efendi MAp mengatakan, pemerintah harus merenungkan hubungan erat antara Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tercermin dalam ajaran pemikiran dan praktik pendidikan yang dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara.

”Jadikan momentum untuk melakukan muhasabah atau refleksi terhadap usaha-usaha yang telah kita perjuangkan di bidang pendidikan," kata Kompol Amril, membaca amanat menteri.

Menurut menteri, bahwa kondisi ideal pendidikan dan Kebudayaan nasional yang dicita-citakan masih jauh dari jangkauan kita, terus berusaha keras memperluas akses pendidikan yang berkualitas terus-menerus mengenali mengalibrasi praktik pendidikan agar memiliki presisi atau ketelitian yang tinggi sesuai dengan tuntutan masyarakat lapangan pekerjaan dan kebutuhan pembangunan.

”Cita-cita pendidikan dan kebudayaan nasional hanya bisa terwujud jika kita bekerja keras dan berdarah. Jelaskan luas hanya dengan cara itu kerja pendidikan dan kebudayaan dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia," ajaknya. ***

wwwwww