Mau Antar Nasi untuk Suami yang Bekerja di Ladang, Ibu dan Anak di Tempuling Indragiri Hilir Jatuh ke Kanal lalu Tewas

Mau Antar Nasi untuk Suami yang Bekerja di Ladang, Ibu dan Anak di Tempuling Indragiri Hilir Jatuh ke Kanal lalu Tewas

Evakuasi mayat ibu dan anak tenggelam di Riau. (foto: merdeka.com)

Minggu, 29 April 2018 08:21 WIB
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com – Tragis, Mistawati (32) dan anaknya masih balita Akbar Maulana 15 bulan ditemukan tewas mengambang di sungai kecil daerah Parit 5 Dusun Cabang Galah Desa Mumpa Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir, Sabtu (28/4/2018) sekira pukul 04.00 WIB. Sebelumnya, kedua korban dilaporkan hilang sejak Jumat (27/4/2018). Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony membenarkan kejadian tersebut. Polisi menduga, korban jatuh dari perahunya saat akan mengantarkan makan siang untuk suaminya, Selamat (42) yang bekerja sebagai petani.

"Biasanya, korban selalu mengantarkan makan siang untuk suaminya. Namun hari itu, sampai pukul 11.00 WIB, korban tidak kunjung datang. Selamat lalu mencari istri dan anaknya ke rumah, namun tak juga ditemukan," katanya, Sabtu (28/4/2018), dilansir potretnews.com dari merdeka.com.

Selamat mencari keberadaan istri dan anaknya bersama warga dan tetangganya sampai ke area perkebunan milik masyarakat. Pencarian dilakukan hingga larut malam, namun Mistawati dan Akbar Maulana, tetap tidak ditemukan.

Kemudian pada Sabtu sekitar pukul 04.00 WIB, salah seorang warga sekitar bernama Jamian (37), menemukan sosok mayat di dekat WC rumahnya yang berdekatan dengan anak sungai atau parit tersebut.

"Saat diperhatikan, ternyata sosok tersebut, adalah 2 mayat manusia dalam kondisi mengapung, di dalam kanal. Jamian lalu berteriak meminta tolong kepada warga sekitar," ujar Christian.

Warga pun langsung berdatangan ke lokasi penemuan mayat tersebut. Warga menghubungi polisi dari Bhabinkamtibmas setempat, untuk memberitahukan adanya penemuan mayat ibu dan anak itu.

"Kedua mayat korban langsung dievakuasi dari dalam kanal, dan dibawa menuju rumah keluarganya di Blok M, Desa Bagan Jaya, Kecamatan Enok," terangnya.

Dari hasil pemeriksaan tim medis, di tubuh kedua jasad korban, tidak ditemukan bekas tanda-tanda kekerasan. Diduga korban terjatuh ke dalam kanal, namun karena tidak bisa berenang, korban akhirnya tenggelam bersama anaknya.

"Keluarga tidak bersedia jasad kedua korban diautopsi, dan membuat surat pernyataan. Saat ini, jasad kedua korban sudah diserahkan ke pihak keluarga, untuk dikebumikan," pungkas perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1998 ini. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim, Umum, Inhil
wwwwww