Pencurian Data Pribadi Meningkat di Pilkada 2018

Pencurian Data Pribadi Meningkat di Pilkada 2018

Ilustrasi.

Selasa, 17 April 2018 15:47 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com – Saat ini Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terus mencermati ancaman di wilayah sistem informasi saat pelaksanaan Pilkada serentak 2018. Berkaca pada serangan siber dalam pelaksanaan Pemilu 2004 dan 2009, membuat BSSN beserta KPU dan Bawaslu lebih intensif memproteksi sistem data apabila adanya gangguan dari luar.

”Terkait dengan hal tersebut, BSSN sudah mulai mengidentifikasi dan melakukan deteksi ancaman serta menyiapkan rekomendasi awal pengamanan IT pelaksanaan Pilkada serentak 2018," kata Juru Bicara BSSN, Anton Setiyawan saat memberikan keterangan pers di kantornya Jalan Harsono RM 70, Jakarta Selatan, Selasa 17 April 2018.

Tidak hanya proteksi, kata Anton dilansir potretnews.com dari laman viva.co.id, BSSN juga menyiapkan skenario pemulihan infrastruktur manakala terjadi serangan terhadap sistem informasi milik KPU.

Menurut dia, yang paling penting terkait persiapan penyelenggara pemilu ialah masyarakat bisa mengakses informasi secara transparan. ”Bagaimana sistem ketersediaan penyelanggara pemilu bisa digunakan dan bisa diakses oleh komponen yang ada dan masyarakat,” ujarnya.

Direktur Deteksi Ancaman BSSN, Sulistyo, menyatakan pencurian data pribadi antara kandidat yang berkompetisi cenderung bakal meningkat di Pilkada Serentak 2018.

Lawan politik siapa pun kandidatnya, memanfaatkan dan mencari 'dosa - dosa' yang sifat pribadi dan kemudian disampaikan melalui media sosial.

”Yang paling penting dari para peserta pilkada itu, pasangan calon mesti lebih hati - hati menjaga data pribadinya. Karena ada kecenderungan ada upaya untuk melakukan proses pencurian data atau doxing," kata dia. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Politik, Umum
wwwwww