Home > Berita > Umum

Jembatan Desa Pringjaya Inhu Hanyut Terseret Banjir Bandang, Ribuan Warga Terlantar meski Ada yang Nekat Menyeberang dengan Seutas Tali

Jembatan Desa Pringjaya Inhu Hanyut Terseret Banjir Bandang, Ribuan Warga Terlantar meski Ada yang Nekat Menyeberang dengan Seutas Tali

Akibat jembatan putus, salah seorang warga nekat menyeberangi arus sungai dengan seutas tali. (foto: goriau.com)

Kamis, 12 April 2018 12:46 WIB
RENGAT, POTRETNEWS.com - Sebuah jembatan yang membentang di sungai Desa Pringjaya, Kecamatan Rakitkulim, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau hanyut terseret banjir bandang, Ahad (8/4/2018). Hanyutnya jembatan menjadi penghubung antara Desa Pringpaya dan Desa Seiubo ini membuat sedikitnya 2000 warga Desa Pringjaya terisolir, karena akses mereka ke wilayah lain terputus.

Banjir juga merendam puluhan rumah, sarana pertanian dan beberapa sarana umum lain, salah satunya gedung sekolah dasar dan SMP yang ada di daerah itu. ”Banjir ini mulai terjadi sejak Minggu (8/4/2018) lalu. Hal itu diakibatkan karena hujan deras yang berkepanjangan," kata Kepala Desa Pringjaya, Zainal, Rabu (11/4/2018).

Dikatakan Zainal, jembatan yang putus tersebut merupakan akses terdekat satu-satunya untuk keluar dari desa menuju ibukota kecamatan.

”Jembatan ini merupakan akses utama warga untuk keluar dari desa. Jika menempuh jalan lain, jarak tempuhnya bisa mencapai lima kali lipat lebih jauh dari jalur biasanya, karena harus melintasi kebun kelapa sawi milik PT Regunas,” tutur Zainal, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Dan dari penijauan yang dia lakukan, selain jauh, kondisi jalan milik perusahan tersebut juga rusak parah, sehingga sangat sulit untuk dilintasi.

Dengan demikian, atas nama warga Desa Pringjaya, dirinya meminta pihak terkait untuk dapat mengganti jembatan itu dari sebelumnya kayu menjadi jembatan beton.

”Saya minta, hal ini dapat diatasi pihak-pihak terkait, terlebih kerusakan jembatan itu hal ini sangat berdampak pada anak sekolah yang harus absen lantaran terkepung banjir," tegas Zainal.

Masih kata Zainal, jauh sebelum jembatan itu hanyut diterjang banjir bandang, pihaknya sudah beberapa kali memohon pada pemerintah derah untuk melakukan perbaikan, namun tidak pernah direspons.

”Bukan hanya melalui pemerintah daerah, selaku kepala desa, saya juga sudah memohon melalui Anggota DPRD Inhu. Tapi sayang, hal itu sepertinya mereka anggap seperti angin lalu," ketusnya.

Dengan demikian, dirinya kembali berharap kepada semua pihak terkait, untuk dapat memberikan solusi dengan cepat dan tepat, mengingat dalam waktu dekat pelajar SD dan SMP akan mengikuti ujian kelulusan, tandas Zainal. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Inhu, Riau
wwwwww