Home > Berita > Umum

Perjuangan Kakek Raswijan Bersepeda dari Jawa ke Riau Cari Anaknya Berujung Duka; Sudahlah Anak Tak Jumpa, Celaka Pula di Lintas Sumatera

Perjuangan Kakek Raswijan Bersepeda dari Jawa ke Riau Cari Anaknya Berujung Duka; Sudahlah Anak Tak Jumpa, Celaka Pula di Lintas Sumatera

Kakek yang cari anaknya akhirnya pulangKakek yang cari anaknya akhirnnya pulang. (Foto: Facebook Haeril Anwar)

Kamis, 15 Maret 2018 14:49 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kisah kakek Raswijan yang bersepeda dari Banyuwangi, Jawa Timur ke Kampar, Riau demi mencari anaknya yang bernama Sunarimah Sumiati Siti Munawarah viral di media sosial. Kisah tersebut awalnya diunggah oleh warga Jambi, Cahyono yang bertemu dengan Kakek Raswijan. Melalui akun Facebook-nya @CahyonoAdie, Rabu (7/3), Cahyono menuliskan info soal kakek.

Dalam unggahan tersebut tampak Kakek Raswijan dengan kaki dibalut perban, sedang berjalan tertatih-tatih di sebuah lorong salah satu puskesmas di daerah Sungaibengkal, Kabupaten Tebo, Jambi.

"Dia datang ke puskemas dan saat saya tanya katanya mau mencari anaknya, yang sudah 18 tahun tidak bertemu. Dan beliau juga mohon dituliskan jalan-jalan terdekat menuju Kampar," kata Cahyono, yang juga pegawai Puskesmas Sungaibngkal, Rabu (14/3/2018), dilansir potretnews.com dari kumparan.

Berselang seminggu usai diungganya kisah tersebut, warga Pekanbaru, Riau, Haeril memberikan komentar terkait pertemuan dia dengan Kakek Raswijan melalui akun Facebooknya @HaerilAnwar.

Dalam komentar tersebut, ia menjelaskan jika kakek asal Banyuwangi itu tidak berhasil menemukan anaknya di Riau karena sudah pindah merantau ke Batam. Hingga akhirnya ia bersama temannya memutuskan untuk mengantarkan kakek itu naik bus menuju rumah keponakannya di Lampung.

Saat dihubungi media, Kamis (15/3/2018), Haeril mengaku bertemu dengan Kakek Raswijan saat sedang melintas di daerah Kualatungkal, Jambi pada Rabu (14/3). Saat itu Haeril usai mengantar ikan lele dari Jambi dan mau pulang ke Pekanbaru.

Di tengah jalan tepatnya di daerah Kualatungkal, dia melihat kerumunan orang sedang membantu seorang kakek bersepeda yang terserempet mobil.

"Saya langsung berpikir apa itu sepeda milik kakek yang sedang ramai di medsos mencari anaknya. Lalu saya putar balik dan ternyata benar, kakek tersebut sedang ditolong karena terserempet mobil," kata Haeril saat dihubungi kumparan.

Kakek Raswijan terserempet mobil saat tengah melakukan perjalanan pulang ke Banyuwangi. Lantaran daerah tersebut jarang ada klinik maupun permukiman warga, mereka kemudian membawa kakek tersebut untuk beristirahat di pom bensin terdekat.

"Setelah saya tahu itu kakek yang sedang cari anaknya, saya lalu memberikan sedikit uang untuk ia membeli makan. Setelah 15 km kami menjauhi lokasi kecelakaan tersebut, saya dan teman saya merasa kasihan dan memutuskan untuk membantunya mengantarkan pulang ke kampung halaman," ujarnya.

Haeril dan kawannya itu akhirnya bertemu kembali dengan Kakek Raswijan di sebuah warung di samping pom bensin. Sembari minum kopi, keduanya merayu Kakek Raswijan agar mau diantar pulang menggunakan bus. Meski awalnya sempat menolak, kakek itu akhirnnya menerima bantuan tersebut.

Meski begitu, kakek 72 tahun itu meminta agar diantarkan hanya sampai Lampung, tepatnya di Kabupaten Tulangbawang. Ia berencana untuk menginap di rumah keponakannya di sana.

"Sekitar habis Zuhur kami merayu kakek itu agar mau ditolong untuk pulang ke Banyuwangi. Kakek itu bilang perkiraan ia sampai ke Banyuwangi menggunakan sepeda tepat 24 Maret 2018," ucap pria kelahiran Brebes itu.

Sambil beristirahat, Haeril juga sempat menanyakan soal tujuannya ke Riau. Kakek Raswijan itu juga mengaku memiliki empat orang anak yang semuanya merantau, yaitu di Manokwari, Merauke, Maluku Utara, dan Riau.

"Kata kakek itu, anaknya yang di Riau sempat pulang ke Banyuwangi dan memberinya uang Rp 600 ribu. Setelah itu belasan tahun ia belum ketemu lagi sampai sekarang. Sebenarnya kakek itu sempat dilarang pergi ke Riau oleh adik dan kakaknya, tapi ia tetap nekat," tuturnya.

Setelah kurang lebih 2 jam beristirat sambil berbincang, Haeril dan kawannya kemudian mengantarkan Kakek Raswijan ke pangkalan bus. Sebelum akhirnya bus itu berangkat, mereka sempat menceritakan kisah kakek tersebut kepada sopir dan penumpang.

"Pukul 15.00 WIB saya antar sampai naik bus jurusan Medan-Surabaya. Kami minta tolong pada sopir agar diturunkan di daerah Tulangbawang. Akhinya kami memberi beliau ongkos dan uang untuk makan," katanya.

"Kalau sejak pukul 15.00 WIB busnya sudah jalan, perkiraan sampai itu pukul 10.00 WIB siang tadi. Kami juga menghubungi keluarga teman saya yang di Lampung untuk memastikan jika kakek tersebut sudah sampai tujuan," imbuhnya.

Haeril berharap dengan adanya berita yang beredar dan banyak yang membagikan ulang, semoga bisa dibaca oleh anak-anaknya di perantauan.

"Dan anaknya semoga sering-seringlah menelepon memberi kabar kakek tersebut. Bagaimanapun itu adalah ayahnya," ujarnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Kampar, Riau
wwwwww