Home > Berita > Umum

Derita Remaja 13 Tahun di Kampar yang Melahirkan tanpa Suami; Diduga Korban Perkosaan dan Tidak Tahu kalau Dirinya Hamil

Derita Remaja 13 Tahun di Kampar yang Melahirkan tanpa Suami; Diduga Korban Perkosaan dan Tidak Tahu kalau Dirinya Hamil

Seorang anak perempuan berinisial HM yang baru berusia 13 tahun melahirkan dirawat di RSUD Bangkinang.

Jum'at, 09 Maret 2018 06:12 WIB
BANGKINANG, POTRETNEWS.com - Seorang remaja yang baru berusia 13 tahun melahirkan di Kabupagten Kampar, Provinsi Riau. Sayangnya, ayah sang bayi perempuan itu belum diketahui. Tak jelas siapa suami anak berinisial HM yang kini telah menjadi ibu itu.

HM sekarang ditampung di Sekretariat Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kampar. Dia dibawa ke kantor yang terletak di Jalan Prof. M. Yamin, Bangkinang Kota depan Kantor BPKAD Kampar itu, Selasa (6/3/2018) malam.

Sedangkan sang bayi dirawat di RSUD Bangkinang sejak Selasa malam. "Bayinya harus di-incubator. Terlalu kecil," kata Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar, Rabu (7/3/2018) siang, dilansir potretnews.com dari tribunnews.com. Hafiz belum tahu kapan HM melahirkan.

Namun informasinya, persalinan di sebuah rumah sakit di Pekanbaru secara normal. Pihaknya kesulitan mengajak warga Desa Karya Indah Kecamatan Tapung itu berkomunikasi. Bahkan ia sempat kaget ketika mendengar HM memanggil bayinya.

"Mana adik? Adik saya itu," kata Hafiz mengulang ucapan HM memanggil bayinya. Dia tidak tahu maksud sebutan ”adik” untuk sang bayi.

Menurut dia, P2TP2A sementara menduga HM adalah korban pencabulan. Hanya saja pelaku belum diungkap olehnya. Hafiz menjelaskan, abang HM telah melaporkan dugaan pencabulan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Kepolisian Resort Kampar, Selasa malam. "(pelaku pencabulan) masih diselidiki," katanya.

Menurut Hafiz, P2TP2A awalnya menerima informasi dari seseorang mengaku RT dari Desa Karya Indah.

RT itu menyebutkan ada seorang anak diduga korban pencabulan baru melahirkan dan sedang dirawat di RSUD Bangkinang. Kemudian, P2TP2A menemui HM di RSUD Bangkinang.

Menurut cerita yang dihimpun, seorang bidan desa sempat merawat sang bayi setelah pulang dari rumah sakit di Pekanbaru. Namun bidan tidak menyanggupi perawatan lebih lama karena kondisi bayi terlalu lemah.

Hafiz mengatakan, selama ini HM tinggal bersama ayah tiri dan ibu kandungnya. HM diketahui belum pernah mengecap pendidikan di bangku sekolah. "Katanya anak ini nggak pernah sekolah," pungkasnya.

Diancam Dibunuh
HM, remaja 13 tahun yang melahirkan, mengaku dirudapaksa pada suatu siang beberapa bulan lalu. Seorang pria tiba-tiba masuk ke rumahnya yang terletak di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung.

Dia tidak ingat lagi hari dan tanggal kejadian itu. "Sudah lama. Nggak ingat lagi," katanya saat ditemui di Kantor Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kampar, Kamis (8/3/2018).

Remaja berkulit hitam ini masih sangat belia. Tubuhnya kecil, tinggi sekitar 150 sentimeter. MH sama sekali tidak kenal pelaku. Apalagi pria bejat itu memakai sebo saat melampiaskan nafsu bejatnya. Yang ia tahu, pelaku itu kurus tinggi dan berkulit putih.

Seingat dia, pelaku masuk dari pintu depan rumah. Saat itu, MH sedang berada di kamar mandi. Siang itu, ia sedang sendiri. Ayah tiri dan ibunya pergi ke pasar. Adiknya ikut dibawa.

Pelaku langsung mencarinya sampai ke kamar mandi. Lalu memaksanya masuk ke dalam kamar. Di kamar itulah ia dirudapaksa. Pelaku kemudian mengancam MH setelah melakukan aksinya.

"Jangan bilang sama bapak mamamu! Kubunuh kau kalau kau bilang," ujar MH mengulang ancaman pelaku. Setelah itu, pelaku pun pergi begitu saja.‎

Sejak itu, pelaku tidak pernah datang lagi. "Hanya sekali itu aja," katanya. Ancaman pelaku membuatnya takut. Ia memilih tidak memberitahu kejadian yang dialaminya kepada orang tua. ‎

Tak Pernah Mual, Tak Tahu Hamil
Rudakpaksa yang dialami MH membuatnya hamil. Namun remaja 13 tahun ini tidak tahu dirinya mengandung. Padahal ia mengandung sampai tujuh bulan.‎ Warga Desa Karya Indah Kecamatan Tapung ini pernah merasakan ada keanehan di perutnya.

Namun ia tidak terpikir ada bayi dalam rahimnya. Selama hamil, ia mengaku tidak pernah merasa mual. Sampai akhirnya MH selalu buang air kecil. ‎Ibunya yang cemas membawa MH ke bidan desa.

"Mama bawa ke bidan," katanya saat ditemui di Sekretariat P2TP2A Kampar, Kamis (8/3/2018). Setelah dicek, ternyata cairan yang keluar dari kelaminnya adalah air ketuban. Di situlah baru diketahui MH hamil.

Menurut Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar, bidan menyatakan air ketuban sudah pecah. Kemudian MH dilarikan ke RS Sansani di Pekanbaru.

Bayi perempuan MH lahir prematur secara normal, Senin (5/3/2018). Hafiz menyebutkan, bayi lahir baru berusia tujuh bulan dalam kandungan. Beratnya hanya 600 gram.

"Karena nggak ada biaya, orang tua korban (MH) memilih pulang," kata Hafiz. Bayi malang itu sempat dirawat seorang bidan desa bernama Siska dengan peralatan seadanya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Kampar, Riau
wwwwww