Penyebab Tewasnya Pria ”Misterius” yang Ditemukan di Parit Jalan Sumatera Pekanbaru Belum Diketahui

Penyebab Tewasnya Pria ”Misterius” yang Ditemukan di Parit Jalan Sumatera Pekanbaru Belum Diketahui

Jasad pria yang ditemukan di parit Jalan Sumatera Pekanbaru, serta beberapa barang yang ditemukan di sekitarnya. (foto: goriau.com)

Rabu, 28 Februari 2018 13:23 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kepolisian belum dapat menyimpulkan terkait penyebab tewasnya seorang pria, yang jasadnya ditemukan di parit Jalan Sumatera Pekanbaru, Riau, seberang Kantor Dinas Pertanahan pada Rabu (28/2/2018) siang. Untuk mengetahui pasti penyebab kematian pria ”misterius” itu, polisi harus melakukan pemeriksaan intensif. Saat ini, jasad tersebut sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Jalan Kartini, Pekanbaru. Secara kasat mata, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuhnya.

"Dugaan sementara (penyebab kematiannya, red), kita menunggu hasil identifikasi terlebih dahulu. Identitasnya setelah diperiksa tidak ada," kata Kapolsek Pekanbaru Kota Kompol Hanafi, di lokasi penemuan mayat tersebut, Rabu siang.

Ciri-ciri pria tersebut berkulit gelap, memiliki kumis dan tindik pada kuping kirinya. Mengenakan jaket hitam berlapis serta celana jeans sobek-sobek yang lusuh. Postur tubuhnya kurus serta memakai kalung manik-manik terbuat dari besi.

Pantauan media, selain membawa jasad tersebut, polisi juga mengamankan sebuah tas berwarna cokelat, berisi plastik. "Ya, ada tas tadi kita temukan, diduga milik korban, isinya plastik kresek," imbuh Kompol Hanafi, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Diberitakan sebelumnya, jasad pria itu pertama kali ditemukan oleh seorang tamu Dinas Pertanahan, yang memarkirkan mobilnya di seberang kantor tersebut, Jalan Sumatera Pekanbaru. Ia pun kaget begitu melihat sesosok manusia di dalam parit.

"Kejadiannya (ditemukan, red) sekira pukul 10.30 WIB, saya langsung dikasih kabar oleh tamu Dinas Kehutanan yang melihat pertama sekali," sebut petugas Satpol PP Pekanbaru Firdaus BP yang berjaga di Kantor Dinas Pertanahan itu. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww