Giliran Wabup Morowali Utara Sulteng Mengamuk di Pelantikan Pejabat; Robek-robek SK, Lempar Foto Bupati dan Teriak-teriak ”Hentikan Pelantikan…!”

Giliran Wabup Morowali Utara Sulteng Mengamuk di Pelantikan Pejabat; Robek-robek SK, Lempar Foto Bupati dan Teriak-teriak ”Hentikan Pelantikan…!”

Wakil Bupati Morowali Utara mengamuk. (foto: antara)

Sabtu, 10 Februari 2018 19:41 WIB
MOROWALI UTARA, POTRETNEWS.com - Wakil Bupati (Wabup) Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Asrar Abdul Samad, melampiaskan kemarahannya di tengah jalannya upacara pelantikan pejabat Eselon III. Ketika itu pelantikan dipimpin Bupati Aptripel Tumimomor di Kolonodale, Jumat (9/2/2018) sekira pukul 14.00 Wita.

Dilansir potretnews.com dari antara via merdeka.com, saat protokoler membacakan Surat Keputusan (SK) Bupati, Wabub Asrar Abdul Samad yang duduk berdampingan dengan Bupati Aptripel Tumimomor tiba-tiba berdiri dan turun dari panggung.

Dia kemudian bergegas menuju protokoler yang sedang membacakan SK tersebut. Lantas dia merampas naskah SK dan merobek-robeknya di depan hadirin. Dia berteriak-teriak ”hentikan pelantikan ini, ”jangan dilantik, jangan dilantik.”

Menurut penuturan Rudi, wartawan yang meliput pelantikan tersebut, para petugas keamanan dari kepolisian, TNI dan Satpol Pamong Praja langsung berupaya meredam kemarahan Asrar dan menggiringnya ke ruang kerjanya.

Di dalam ruang kerjanya di lantai dua kantor bupati, kata Rudi, Asrar melemparkan foto bupati lewat jendela dan jatuh di jalan aspal depan kantor bupati dan pecah.

Belum puas melampiaskan emosinya, Asrar kembali lagi ke depan ruang pelantikan pejabat dan berteriak-teriak 'segera hentikan pelantikan'.

Asrar kembali diamankan petugas lalu dibawa ke rumah dinas. Saat melintas di teras utama depan kantor bupati, Asrar menendang mobil dinas bupati jenis Toyota Fortuner sehingga pintu tengahnya penyok.

Menurut Rudi, hingga pukul 17.00 Wita, Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor dan para pejabat yang dilantik masih berada di ruang pelantikan. Meskipun wabub mengamuk, namun pelantikan tersebut tetap dilanjutkan hingga selesai. Bupati Aptripel Tumimomor saat itu melantik 49 orang pejabat eselon III dan 84 orang pejabat eselon IV.

Wabup Asrar Abdul Samad membenarkan semua tindakan yang dilakukannya saat pelantikan tersebut dan menyatakan siap mempertanggungjawabkannya sampai kemanapun, khususnya kepada Gubernur Sulteng dan Menteri Dalam Negeri.

Menurutnya, bahwa pelantikan tersebut cacat hukum karena tidak melalui prosedur yang benar. Salah satunya pembahasan di Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) dan dirinya sama sekali tidak pernah dilibatkan dalam masalah ini.

Saat dikonfirmasi merdeka.com, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono membenarkan wakil bupati Morowali Utara mengamuk. "Iya sudah (dapat laporan)," singkat Sumarsono.

Dia memperkirakan, akar persoalannya karena anak buah Wabup Morowali Utara yang tidak ikut dilantik menjadi pejabat.

"Mungkin terkait dg jabatan ASN. Biasanya, ada 'orangku' dan 'orangmu' yang tak terakimodir," ungkap Sumarsono.

Sebelum ini, kasus pertengkaran antara bupati dan wakilnya juga terjadi di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Rabu (31/1) pukul 10.30 Wita. Saat Mohammad Saleh sedang berpidato, Abdul Rahman yang tidak diundang dalam acara itu masuk ruangan, lalu duduk di kursi bagian depan tribun.

Selanjutnya, seperti dilansir potretnews.com dari koran-jakarta.com, Abdul Rahman merobek Surat Keputusan (SK) Bupati tentang Pengangkatan Pejabat Pratama di kabupaten Tolitoli itu. Dia minta proses pelantikan dibatalkan. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Peristiwa, Umum
wwwwww