Home > Berita > Umum

PUPR Alokasikan Rp55 Miliar untuk Penurunan Stunting, Rokan Hulu Masuk Prioritas

PUPR Alokasikan Rp55 Miliar untuk Penurunan Stunting, Rokan Hulu Masuk Prioritas

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat meninjau Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Brebes, Tegal, dan Slawi (Bregas) dengan kapasitas 650 liter per detik.

Rabu, 07 Februari 2018 19:40 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengalokasikan anggaran sebesar Rp55 miliar untuk mendukung penanganan stunting di 10 kabupaten prioritas di Indonesia. Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo mengatakan dana tersebut digunakan untuk Program Air Limbah Perdesaan senilai Rp30 miliar dan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) senilai Rp25 miliar.

"Anggaran ini untuk digunakan membangun infrastruktur Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di 10 wilayah yang tinggi angka stunting-nya," ujarnya, Rabu (7/2/2018), dilansir potretnews.com dari bisnis.com.

Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan gagal tumbuh, gagal kembang, dan gangguan metabolisme pada balita.

Sepuluh kabupaten/kota yang menjadi prioritas adalah Kabupaten Rokan Hulu di Riau, Lampung Tengah di Lampung, Cianjur di Jawa Barat, Pemalang dan Brebes di Jawa Tengah, Lombok Tengah di NTB, Ketapang di Kalimantan Barat, Gorontalo di Gorontalo, Maluku Tengah di Maluku dan Lanny Jaya di Papua.

Sri menuturkan di daerah-daerah itu akan dibangun infrastruktur berupa tangki septik individual atau tangki septik komunal yang bisa digunakan oleh 5-10 kepala keluarga maupun kombinasi dari keduanya. Alokasi anggaran per lokasi yakni Rp300 juta.

Masyarakat juga dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan Pamsimas dibantu oleh fasilitator. Kegiatan yang dilakukan adalah pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) atau perluasan SPAM yang ada dengan modul sambungan rumah, maupun SPAM yang ada dioptimalkan melalui rehabilitasi dan perluasan sambungan rumah. Alokasi anggaran kegiatan ini per lokasi yakni Rp250 juta.

"Pelaksanaan program ini dimulai pada Maret 2018. Perlu diketahui untuk program pemberdayaan masyarakat dimulai dengan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dan ditargetkan rampung akhir Agustus 2018,” terangnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Riau, Rohul
wwwwww