Bermasalah dengan Taksi Konvensional, Ratusan Pengemudi Angkutan Online di Kota Pekanbaru Berunjuk Rasa ke DPRD Riau

Bermasalah dengan Taksi Konvensional, Ratusan Pengemudi Angkutan <i>Online</i> di Kota Pekanbaru Berunjuk Rasa ke DPRD Riau

Aksi seribuan massa dari driver online saat di depan kantor DPRD Provinsi Riau pada Senin siang. (foto: goriau.com)

Senin, 05 Februari 2018 14:08 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Ratusan pengemudi angkutan online, menggelar aksi damai di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau pada Senin (5/2/2018) siang. Massa menyampaikan aspirasinya, termasuk soal ”gesekan” yang kerap terjadi dengan taksi konvensional. Seperti diketahui, sopir taksi online di Pekanbaru ini kerap mengalami tindak kekerasan dan intimidasi oleh oknum taksi konvensional di area Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Kota Pekanbaru, karena dianggap mengambil penumpang di sana.

"Padahal kita tahu, nggak bakalan ambil penumpang di sana. Ada pun kalau menjemput, itu menjemput keluarga kami bukan ambil orderan. Masa nggak boleh menjemput keluarga ke sana," keluh salah seorang pengunjuk rasa yang juga sopir taksi online.

Polemik ini lah yang disampaikan massa dalam salah satu tuntutannya. Atas nama driver online Riau, mereka mendesak agar segera ditindak lanjuti masalah itu dengan cepat dan tuntas, terutama menyangkut unsur pidananya, atas unsur dugaan pengrusakan dan kekerasan.

"Sweeping dan kekerasan hingga pengrusakan yang dialami driver online di wilayah bandara. Kemudian pengeroyokan di depan Mal SKA sampai anggota kami berdarah-darah. Ketiga, penahanan unit mobil driver online saat di bandara waktu lalu," ungkap Besta Simanjuntak selaku orator, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

"Keempat, tindakan pengrusakan terhadap unit mobil driver online oleh taksi konvensional. Sopir kami dikeroyok saat itu. Kami minta diusut," tandanya dengan pengeras suara.

Massa juga menyampaikan sederet kasus-kasus lainnya yang dialami sopir taksi online yang diduga dilakukan oleh oknum taksi konvensional. "Banyak terjadi, terutama di bandara, padahal menjemput ke sana dalam posisi offline. Itu bahkan dialami srikandi sopir online kami," terang massa.

Pantauan media, aksi ini masih berlangsung sampai berita diturunkan. Massa juga membawa berbagai spanduk tuntutan.

Informasi yang dirangkum, massa yang hadir ini dari enam grup komunitas driver online di Kota Pekanbaru, dengan jumlah sekira1.200 orang. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww