Penampakan Jalan Jadi ”Bubur” Saat Hujan yang Membuat 16 Desa di Kampar Terisolir

Penampakan Jalan Jadi ”Bubur” Saat Hujan yang Membuat 16 Desa di Kampar Terisolir

Jalan jadi bubur saat musim hujan di Kampar. (foto: detikcom)

Sabtu, 23 Desember 2017 13:03 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com – Begini penampakan jalan tanah bak bubur yang membuat 16 desa di Kabupaten Kampar, Riau, terisolir. Jalan kubangan lumpur membuat transportasi di sana terhenti total. "Tim reaksi cepat BPBD Kampar sore tadi sudah berada di lokasi melihat titik-titik mana saja jalan tanah liat yang paling parah," kata Pusdalops BPBD Kampar, Candra, Kamis (21/12/2017).

Dia menjelaskan, dari pantauan di lokasi titik jalan paling parah itu berada di Km 9 -10. Jalan yang menghubungkan dua kecamatan, Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu ini terputus dalam tiga hari terakhir akibat hujan. "Akibat jalan yang berlumpur itu kendaraan memang tidak bisa melintas di sana. Kondisi itu yang membuat 16 desa terisolir," sebut Candra.

Dari hasil di lapangan, katanya, ada tiga titik lokasi jalan yang rusak parah. "Walau demikian, informasi yang disampaikan masyarakat masih ada lagi titik jalan berlumpur lainnya. Hanya saja tim kita tidak bisa menjangkau ke lokasi tersebut. Karena memang kondisi jalannya tak bisa dilalui," papar Candra, dilansir potretnews.com dari detikcom.

Akses jalan ini belum dilakukan perbaikan karena masih tersangkut soal status kawasan hutan. Di mana di Kampar Kiri akses jalan sebagian masuk dalam kawasan hutan Suaka Margasatwa Rimbang Baling.

"Inilah salah satu faktornya mengapa akses jalan ini belum dilakukan perbaikan. Karena soal kawasan hutan menjadi kewenangan Kementerian LHK," kata Candra.

Pihaknya berharap, kiranya Pemprov Riau bisa menjembatani persoalan perizinan di kawasan hutan. "Kami berharap Gubernur Riau bisa menjembatani persoalan ini ke Pemerintah Pusat," ujarnya. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww