Home > Berita > Siak

Merasa Dicurangi, Tim Dayung Baboko D'Lounge Ngamuk Obrak-abrik Banner Siak Internasional Serindit Boat Race

Merasa Dicurangi, Tim Dayung Baboko DLounge Ngamuk Obrak-abrik Banner <i>Siak Internasional Serindit Boat Race</i>

Terlihat sejumlah bener Siak Internasional Serindit Boat Race 2017 berjatuhan, usai di obrak-abrik.

Kamis, 21 Desember 2017 14:17 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Tim Dayung Baboko D'Lounge Buluh Cina - B mundur jelang laga semi final Siak Internasional Serindit Boat Race Open Tournament 2017, Kamis (21/12/2017). Tim dari Kabupaten Kampar itu merasa dicurangi pada babak kuarter final berlaga pada race 17. Seluruh kru Dayung Baboko D'Lounge menyatakan mundur langsung di hadapan panitia sembari membanting-banting kursi, serta mengobrak-abrik banner yang terpasang di pagar turap tepian sungai Jantan Siak.

Sebelumnya, dilakukan perundingan dengan panitia. Namun tidak membuahkan hasil. Manajer tim Dayung Baboko D'Lounge Buluh Cina Yusni IB mengaku sangat kecewa dengan keputusan panitia, yang tidak mendisk tim yang mengambil jalur orang.

"Peraturan sudah disepakati bersama, semua tim dayung juga setuju. Kalau ada tim yang mengambil jalur orang, langsung kena disk," kata Yusni IB, kepada awak media.

Yusni menjelaskan, timnya dicurangi pada babak kuarter final pada race 17. Waktu itu, tim Baboko D'Lounge sudah di jalur 1. Saat menuju garis finish, tim Baboko D'Lounge diapit Inhu B dari jalur 2. Dan, datang tim Podsi Kota Jambi mengambil jalur yang dilalui tim Baboko D'Lounge. Bahkan, kedua tim itu (Podsi Kota Jambi dan Inhu B) mengambil jalur tim Baboko D'Lounge. Karena itu, kata Yusni, mereka tidak mendapat jalur (jalan, red).

"Seharusnya dua tim itu di-disk. Sebab sebelumnya, tim SMU olahraga kena disk karena mengambil jalur orang, kenapa 2 tim ini tidak di-disk," tegas Yusni.

Awalnya Yusni menerima keputusan dewan juri dan panitia, kalau perlombaan diulang, atau semua tim dari race 17 kembali ikut bertanding. Namun menurut Yusni, kenyataan di lapangan, ada indikasi ''permainan".

"Sebelumnya, kami terima. Sebenarnya ada kejanggalan, pada babak semi final ini kami dijadwalkan bertanding dengan 5 jalur. Sementara race lain hanya 4 jalur. Baru kali ini ada race memakai 5 jalur. Masalahnya lagi, sesuai seket kami seharusnya di jalur 2, namun saat mau dimulai, kami dipindah ke jalur 5, ini menandakan ada permainan," tegas Yusni.

Berdasarkan seket yang telah disebarkan panitia, memang benar seharusnya Dayung Baboko D'Lounge Buluh Cina - B berada di posisi jalur 2. Namun saat laga semi final, seket berubah.

"Protes yang kami sampaikan tidak ditanggapi, jadi kami ambil sikap mundur secara terhormat. Biar tidak dapat gelar juara," tegasnya.

Senada juga yang disampaikan oleh Almuzakir, ia meminta ketegasan panitia dan dewan juri. "Ini iven internasional, kenapa tidak tegas. Yang mengambil jalur orang ya wajib di-disk. Jangan ada permainan," tegas Almuzakir.

"Nanti kita menuntut kerugian pada panitia, kita sudah banyak mengelurkan biaya datang ke Siak. Sampai di sini dicurangi, kami dirugikan," tegas Almuzakir.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak Dr. Fauzi Asni mengaku sebagai panitia pihaknya telah memanggil 4 tim yang berlaga di race 17 babak kuarter final.

"Race 17 tidak bisa kita putuskan siapa pemenangnya, sementara semua tim tidak mau diulang. Sehingga diambil kebijakan ke empat tim lolos ke semi final. Namun ada penambahan jalur. Race 17 kemarin yang menjadi penegasan bagi race selanjutnya, siapa yang mengambil jalur orang kena disk," tegas Fauzi Asni.

Race 17 kemarin merupakan laga pertama babak kuarter final. Sementara kasus memotong jalur orang pertama terjadi di race17.

"Malam kemaren kita telah buat rapat evaluasi, semua manajer tim kita undang. Kalau tidak terima, kenapa tidak di forum disampaikan, sudah mau bertanding baru perotes," kata Fauzi Asni. ***

Kategori : Siak, Riau, Sport, Peristiwa
wwwwww