Mengaku Keluarga, Pegawai DPRD Pelalawan Kena Hipnotis dan Kirim Pulsa Senilai Rp1,3 Juta kepada Pelaku

Rabu, 13 Desember 2017 18:23 WIB
mengaku-keluarga-pegawai-dprd-pelalawan-kena-hipnotis-dan-kirim-pulsa-senilai-rp13-juta-kepadaIlustrasi. (sumber: internet)
PELALAWAN, POTRETNEWS.com - Pegawai di Sekretariat DPRD Pelalawan, Mila, (38), menjadi korban penipuan melalui telepon seluler, Senin (11/12/2017). Awalnya, ia berniat untuk menlong seseorang yang menghubunginya ke nomor ponsel pribadinya. Namun, ia tidak menyangka niat baiknya menolong orang yang mengaku sedang mengalami kesulitan, ternyata menjadikannya korban penipuan. Akibatnya uang Rp1,3 juta yang dikirimkan ke orang tersebut raib begitu saja.

Seseorang yang menghubunginya melalui telepon seluler didengarnya meminta pertolongan, ternyata hanyalah modus kejahatan. hipnotis

Mila menangis dan menyesali apa yang sudah terjadi setelah sadar dirinya menjadi korban penipuan dengan cara hipnotis. Uang yang ditransferkannya kepada pelaku dalam bentuk pulsa. Padahal, uang tersebut akan digunakan Mila untuk membayar hutang.

Penipuan ini berawal saat pulang bekerja dari kantornya, ia menerima telepon dari seseorang sekitar pukul 17.00 WIB. Di ujung telepon, suara seorang pria meminta tolong dan Mila pun menanggapi permintaan si pelaku .

Diceritakan Mila, si pelaku meminta tolong kepada Mila agar bisa membantu menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapinya. Mila semakin yakin dengan si pelaku karena mendengar suaranya seperti orang yang ketakutan. Meskipun tidak menyebutkan nama, sepertinya Mila mulai percaya dengan si pelaku mengaku sebagai keluarganya itu.

Dilansir potretnews.com dari GoRiau.com, Rabu (13/12/2017), Mila menuturkan, si pelaku mengatakan sedang ditahan di SPBU Sorek, Pangkalan Kuras. Ia terus bermohon agar Mila membantu mengirimkan sejumlah uang.

Uang tersebut dikatakan sebagai tebusan dirinya yang sedang ditahan pihak keamanan SPBU. Mungkin karena dalam pengaruh hipnotis, Mila pun menuruti kemauan si penelpon.

Mila memang tidak mengirim uang secara tunai. Tetapi, ia mengirimnya dalam bentuk pulsa yang nilainya mencapai Rp1,3 juta.

”Padahal uang itu akan saya gunakan untuk membayar hutang. Apa boleh dibuat, sudah terjadi,” tutur Mila menyesali kejadian yang menimpanya. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww