Jokowi Sebut Banyak Daerah Suka Terbitkan Aturan Dijadikan Alat Pemerasan dengan Menggunakan Bahasa Abu-abu

Jokowi Sebut Banyak Daerah Suka Terbitkan Aturan Dijadikan Alat Pemerasan dengan Menggunakan Bahasa Abu-abu

Ilustrasi.

Senin, 11 Desember 2017 17:40 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut banyak daerah yang suka menerbitkan aturan tidak jelas dengan menggunakan bahasa abu-abu. Ia mengkhawatirkan bahwa saat ini aturan perizinan digunakan untuk menjadi alat pemerasan. "Kami akui regulasi yang melindungi kepentingan publik, sangat-sangat penting. Tapi setiap regulasi seperti pisau bermata dua, setiap aturan, setiap izin dan setiap persyaratan punya ptoensi jadi objek transaksi, objek korupsi," ujar Jokowi dalam sambutannya pada acara Peringatan Hari Korupsi Sedunia dan Seminar Antikorupsi 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2017).

Menurut presiden, salah satu strategi yang perlu ditekankan dalam pencegahan korupsi adalah pentingnya deregulasi.

"Kalau nanti minta surat klarifikasi, surat klarifikasi pun bisa jadi objek transaksi. Artinya, regulasi dan aturan perizinan sekarang potensial menjadi alat pemerasan untuk transaksi," katanya, dilansir potretnews.com dari inilah.com.

Untuk itu, ia mengharapkan agar ke depan hal seperti ini tak terjadi lagi. Sehingga ia mengingatkan seluruh menteri dan kepala daeeah untuk memangkas regulasi yang membebani masyarakat dan dunia usaha.

Jokowi bahkan menyatakan siap menggelar lomba pemangkasan regulasi bagi para pejabat yang selama ini memiliki kewenangan membuag regulasi.

"Seluruh jajaran birokrasi tidak boleh lagi membikin susah dunia usaha, membikin susah masyarakat dan menyibukan dirinya membuat aturan-aturan tidak jelas yang menurunkan produktivitas bangsa. 42.000 peraturan yang harus kita pangkas. Nanti mau saya buat lomba siapa yang bisa mangkas peraturan-peraturan saya beri hadiah," paparnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Pemerintahan, Umum
wwwwww