Home > Berita > Siak

Ingin Tahu Siapa yang Terbaik antara Balon Gubernur Riau Firdaus MT dan Syamsuar? Simak Analisa Pengamat Politik Ini

Ingin Tahu Siapa yang Terbaik antara Balon Gubernur Riau Firdaus MT dan Syamsuar? Simak Analisa Pengamat Politik Ini

Firdaus MT (kiri) dan Syamsuar. (foto: internet)

Rabu, 06 Desember 2017 13:03 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN mendua hati soal Bakal Calon (balon) Gubernur Riau. Dua rekomendasi diberikan yaitu Bupati Siak Syamsuar dan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus. Siapakah calon terbaik dari keduanya? Rekomendasi pertama diberikan PAN kepada Syamsuar awal November 2017 lalu. Belakangan PAN bermanuver memberikan rekom yang sama pada Firdaus. Sikap hati yang mendua ini, dinilai pengamat politik Riau sebagai sikap prakmatis.

"Tentu mengejutkan ya, dalam waktu yang tidak terlalu lama, PAN tiba-tiba memberikan rekom kembali pada Firdaus. Itu dilakukan PAN karena antara Syamsuar dan Firdaus bukanlah kader dari partainya. Sehingga tak ada beban moral atau psikologi buat PAN terhadap keduanya. Beda hal, kalau salah satu di antaranya kadernya sendiri, tak mungkin PAN berbuat seperti itu. Saya kira ini politik pragmatis yang ditujukkan PAN," kata pengamat politik dari Universitas Riau (Unri), Saiman Pakpahan, Rabu (6/12/2017).

Lantas jika disandingkan antara Syamsuar dan Firdaus yang sama-sama menjabat kepala daerah siapakah yang terbaik?

"Kita bisa mengacu pada pelaksanaan pada Pilkada di Pekanbaru dan Pilkada di Siak. Coba lihat hasilnya, artinya kita lihat dukungan dari akar rumput keduanya," kata Saiman.

Bila mengacu pada hasil Pilkada masing-masing, Firdaus memperoleh sekitar 27 persen suara dari 5 paslon yang ada saat itu. Selaku posisi petahana, perolehan suara di bawah 30 persen dinilai merupakan angka yang sangat minim.

"Beruntung saat itu ada 5 pasangan calon wali kota, sehingga petahana menang dengan angka yang minim. Andaikan terjadi hanya dua calon saja, tidak mungkin Firdaus menang. Karena di akar rumput memang dia tidak terlalu kuat, sehingga memang posisi 5 calon waktu itu menguntungkan Firdaus," kata Saiman.

Berbeda dengan Bupati Siak, Syamsuar. Menurut Saiman hasil pilkada lalu dengan dua calon, Syamsuar bisa meraih suara 59,60 persen. Itu menunjukan Syamsuar memang memiliki akar rumput yang kuat. "Saya kita PAN harus melihat ke belakang latar belakang keduanya yang kini sama-sama mereka rekom dan akan mereka pilih di antaranya," kata Saiman, dilansir potretnews.com dari detikcom.

Saiman menyebutkan, bahwa rekom kedua untuk Firdaus yang diberikan PAN secara politik memang sangat mengejutkan. Sebab, selama ini hitungan politik menjelang Pilgub Riau, Firdaus termasuk yang tidak diperhitungkan karena dinilai tak punya kekuatan yang mengakar di Pekanbaru.

"Mungkin dia dapat rekom itu karena jaringan elite politik saja. Kalau dukungan dari bawah saya kira sangat lemah. Banyak hal di Pekanbaru ini yang gagal dia laksanakan, dari persoalan sampah sampai banjir yang tidak bisa teratasi," ucap Saiman.

Pun demikian, Saiman dapat memaklumi atas rekom kedua yang dikeluarkan PAN. Alasannya, karena Syamsuar dianggap lambat dalam mencari koalisi partai lain sampai mendekati batas waktu pendaftaran ke KPU awal tahun depan.

"Dalam rekom itu sebenarnya tidak ada batas waktu yang diberikan kepada Syamsuar. Walau demikian kita sepakat jika dinilai PAN Syamsuar lambat mencari partai lain untuk berkoalisi," sebut Saiman.

Dengan munculnya rekom kedua untuk Firdaus, kata Saiman, sebaiknya hal itu menjadi pemicu bagi Syamsuar untuk segera mendapatkan koalisi dengan partai lain. Karena PAN di Riau hanya ada 7 kursi dari persyaratan pencalonan harus terpenuhi 13 kursi.

"Nah, kelompok Syamsuar harus segera mencari koalisi partai lain dengan batas waktu yang semakin singkat. Ini harus dijadikan pemicu," tutup Saiman. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww