Desa Simalinyang di Kampar Memanas Usai Pilkades, Kades Terpilih Menang 10 Suara Dituding Curang

Desa Simalinyang di Kampar Memanas Usai Pilkades, Kades Terpilih Menang 10 Suara Dituding Curang

Pertemuan pasca-pilkades di Aula Kantor Camat Kampar Kiri Tengah, Kamis (23/11/2017).

Sabtu, 25 November 2017 07:20 WIB
BANGKINANG, POTRETNEWS.com - Situasi di Desa Simalinyang Kecamatan Kampar Kiri Tengah memanas setelah pemungutan suara pemilihan kepala desa (pilkades). Muncul gelombang protes dari warga setempat terhadap hasil perolehan suara. Panitia pilkades menetapkan, suara terbanyak diraih Zamri dari empat kandidat yang bertanding. Menariknya, Zamri hanya unggul 10 suara dari pesaingnya, Darlis. Penetapan hasil ini disambut aksi unjuk rasa warga yang menolak.

Menurut informasi, sekelompok warga, pria dan wanita, menyampaikan penolakannya di Kantor Camat Kampar Kiri Tengah, Kamis (23/11/2017). Mereka menuding kemenangan Zamri sarat kecurangan.

Darlis ikut bersama barisan massa. Ia mengaku, sebelumnya telah membuat gugatan yang diajukan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). "Gugatan sudah dikirim ke DPMD. Ke Bupati juga, Polres, Kabag Hukum (Setda Kampar). Kita gugat calon yang menang dan Panitia," ujarnya ketika dihubungi, Jumat (24/11/2017).

Menurut Darlis, secara prinsip dirinya tidak mempersoalkan menang atau kalah di pilkades. "Tapi, cara menangnya itu yang nggak benar. Banyak kecurangan," katanya, dilansir potretnews.com dari tribunnews.com.

Darlis menuding kubu Zamri melakukan politik uang. Menurut dia, Zamri membagi-bagikan uang dan sembako kepada pemilih. Sayangnya, panitia tidak melakukan pencegahan.

Bukannya mencegah, malah terindikasi tidak netral. "Harusnya, Panitia tidak ikut campur tangan dalam berkampanye," kata Darlis. Bahkan, oknum BPD terlibat mendukung kandidat yang menang.

"Jadi, saya bersama masyarakat, melawan calon dari perangkat desa," ungkap Darlis. Ia mengaku sudah berulang kali melaporkan kecurangan kepada Tim Pengawas dan Camat. Namun tidak ditanggapi.

Darlis menambahkan, panitia juga dengan sengaja membiarkan warga di luar Simalinyang ikut memilih. Ia memiliki bukti berupa daftar pemilih dan saksi. ***

Editor:
Jaka Abdillah

wwwwww