Home > Berita > Riau

Waduh, Penjahat Kakap yang Kabur dari Lapas Pekanbaru Ternyata Diberi Izin oleh Komandan Jaga untuk Menuju Area Steril, lalu Ini yang Terjadi Selanjutnya

Waduh, Penjahat Kakap yang Kabur dari Lapas Pekanbaru Ternyata Diberi Izin oleh Komandan Jaga untuk Menuju Area Steril, lalu Ini yang Terjadi Selanjutnya

Satriandi (Kanan) dan Nugroho (Kiri), berhasil lolos dari Lapas Klas II A Pekanbaru, Rabu sore.

Kamis, 23 November 2017 15:48 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pihak Lapas Kelas II Pekanbaru melakukan penyelidikan internal pasca kaburnya dua tahanan bernama Satriandi (kasus pembunuhan) dan rekan satu selnya Nugroho (kasus perampokan) yang terjadi pada Rabu (22/11/2017) sore kemarin, sekira pukul 16.40 WIB. Pendalaman awal (pertama, red) secara internal di Lapas ini juga dengan memeriksa sejumlah petugas yang berjaga saat itu. Dari sana diketahui, sebelum Satriandi dan Nugroho kabur, keduanya diberi izin oleh komandan jaga untuk ke area steril (P2U).

"Hasil pendalaman ditingkat pertama internal terhadap petugas yang jaga, informasinya bahwa seorang komandan jaga memberikan izin kepada dua orang narapidana itu ke area steril ke P2U. Itu sekira jam 16.30 WIB," tutur Kadiv PAS Kanwil Kemenkumham Riau Lilik Sujandi, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Setelah mendapat izin, keduanya pun langsung menuju ke areal P2U, dan sempat meminta izin petugas jaga di sana. "Nah saat itu Petugas sempat melarang sehingga sempat terjadi cekcok antara Satriandi dan anggota kita," imbuhnya saat diwawancarai di Lapas Klas II A Pekanbaru, Kamis (23/11/2017) siang.

Bahkan menurut petugas, Satriandi sempat melakukan pengancaman dengan memukul tongkat penyangga kakinya ke arah petugas. Tidak cuma itu saja, lanjut Lilik, pecatan polisi tersebut juga menodongkan benda diduga senjata api kepada anggota yang berjaga.

"Kebetulan pintu P2U tidak dikunci sehingga dapat dibuka paksa oleh narapidana tersebut. Satu petugas dipaksa dan pengakuannya diancam dengan memukul tongkat penyangga tubuh dan menodongkan diduga Senpi. Lalu setelah itu buka paksa pintu dan menuju mobil yang sudah menunggu di parkiran," sebut dia.

Terkait izin yang diberikan komandan jaga ini, pihaknya akan melakukan pendalaman lebih lanjut. "Tentu, karena pemberian izin itu penyalahgunaan wewenang, namun demikian situasi seperti apa saat itu, kita akan dalami secara internal," sebut Lilik.

"Kita juga kirim surat ke kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut terkait itu," tandasnya. ***

Editor:
Jaka Abdillah

Kategori : Riau, Pekanbaru, Umum, Hukrim
wwwwww