Sempat Todongkan Senjata Api ke Petugas, Begini Kronologi Kaburnya Si Mantan Polisi ”Satriandi” dari Lapas Pekanbaru

Sempat Todongkan Senjata Api ke Petugas, Begini Kronologi Kaburnya Si Mantan Polisi ”Satriandi” dari Lapas Pekanbaru

Napi Lapas Pekanbaru yang kabur, Satriandi. (foto: okezone)

Rabu, 22 November 2017 20:23 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Satriandi yang ditahan di Lapas Klas II Pekanbaru terkait kasus pembunuhan berhasil melarikan diri pada Rabu (22/11/2017) sore tadi sekitar Pukul 16.40 WIB, bersama rekannya sesama tahanan bernama Nugroho. Kepala Lapas Klas II A Pekanbaru Yulius Sahruza menuturkan, Satriandi sempat menodongkan benda diduga senjata api (pistol) ke arah petugas jaga pintu. Usai itu, ia lari dengan sebuah mobil yang sudah menunggu di depan penjara, Jalan Kapling Pekanbaru.

”Kejadian sekitar jam 16.40 WIB. Saya kebetulan baru sampai rumah. dapat telpon dari petugas. Awalnya dia minta izin komandan jaga, mau ambil kiriman, namun tidak diizinkan," jelas Yulius di Lapas Klas II Pekanbaru, Rabu petang.

Meski sudah dilarang petugas, Satriandi tetap jalan. Melihat itu, petugas lalu mengusirnya agar jangan mendekat. Ketika itulah dia mengeluarkan benda mirip senjata api, lalu menodongkan dan mengancam anggota Lapas.

"Pas sampai di pintu P2U (pintu pengamanan terakhir, red), sempat diusir petugas agar jangan mendekat, tapi dia tetap maju, buka pintu lalu todongkan pistol ke petugas kita bernama Darso," urainya panjang lebar terkait kronologi kaburnya Satriandi.

"Diduga senjata api, warnanya silver bentuknya mirip Revolver. Sambil nodong lalu kabur ke luar. Dia bersama Nugroho. Nugroho itu yang memapahnya, karena Satriandi pakai tongkat (Akibat ditembak polisi saat ditangkap kasus pembunuhan, red)," imbuh Yulius, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Setelah di luar, Satriandi dan Nugroho sudah ditunggu oleh sebuah mobil X-Trail warna hitam. Pasca kaburnya kedua penghuni Lapas Klas II A Pekanbaru, Yulius langsung berkoordinasi dengan Polresta Pekanbaru. Bahkan Kapolrest Kombes Susanto datang ke lapas bersama jajarannya.

Aksi nekat Satriandi bukan kali ini saja. Sekitar tahun 2015 lalu ia juga nekat terjun dari lantai 8 Hotel Aryaduta Pekanbaru, saat polisi dari Polresta Pekanbaru menggerebeknya dari kamar terkait kasus narkoba. Dia juga terlibat pembunuhan. ***

Editor:
Jaka Abdillah

Kategori : Hukrim, Umum, Pekanbaru, Riau
wwwwww