Sering Berseragam Loreng Khas Tentara, Anggota Komplotan Perampok Warga Desa Rantausakti Rokan Hulu Ditembak Polisi Asahan

Sering Berseragam Loreng Khas Tentara, Anggota Komplotan Perampok Warga Desa Rantausakti Rokan Hulu Ditembak Polisi Asahan

Ilustrasi/Perampokan. (foto: pixbay)

Minggu, 05 November 2017 09:27 WIB
ASAHAN, POTRETNEWS.com - Mengenakan baju loreng khas tentara, Suratman (46) merampok dengan tindakan kekerasan. Suratman adalah warga DK 1F Desa Rantausakti, Kecamatan Tambusai Utara, Rokan Hulu, Riau. Sejak Sabtu (4/11/2017) kemarin, dia sudah tidak bisa merampok karena sudah ditangkap. Suratman tertatih-tatih saat dipamerkan di depan wartawan di Polres Asahan, Sabtu sore.

Suratman merupakan salah satu dari empat pelaku tindak kejahatan perampokan yang ditembak personel unit Jahtanras Polres Asahan karena mencoba melawan. Sementara ketiga temannya berhasil melarikan diri.

Suratman cs kerap mengenakan seragam lengkap TNI dan tidak segan-segan menganiaya korbannya. Bahkan, aksi kejahatan ini sudah berulangkali dilakukannya hingga meresahkan masyarakat.

Seperti dilansir potretnews.com dari suara.com, Kanit Jatanras, Ipda Khomaini mengatakan pelaku bersama tiga rekannya yang lain kerap melakukan tindakan pencurian dengan kekerasan sesuai dengan laporan korbannya.

Uang korban dirampas lalu dipukuli sembari diancam dengan pisau. Atas pengaduan tersebut, unit Jahtanras melakukan penyelidikan dan diketahui pelaku berada di rumahnya di DK 1F Desa Rantausakti, Kecamantan Tambusai Utara, Rokan Hulu.

Selanjutnya petugas langsung menuju kekediaman pelaku dan langsung dilakukan penggerebekan.

"Kita melakukan penggerebekan di salah satu rumah di Kota Duri. Namun, empat pelaku melarikan diri ke areal perkebunan sawit. Salah satunya, bernama Suratman yang sebelumnya coba melawan dan kabur, terpaksa ditembak karena tidak mengindahkan tembakan peringatan. Kita terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur mengarah ke kaki pelaku," jelasnya.

Sementara itu, Suratman mengakui mereka melakukan aksi pencurian dengan kekerasan bersama tig temannya, bernama Heri, Sahrul dan Jumaidi (DPO). Dan keempat pelaku ini residivis yang saat melakukan aksinya memakai seragam TNI dan sangkur.

"Memang kami mengelabui para korban dengan memakai seragam TNI dan sangkur. Untuk pakaian TNI ini kami beli, Bang," ujarnya. ***

Editor:
Muh Amin

Kategori : Hukrim, Umum, Riau, Rohul
wwwwww