Home > Berita > Riau

Legislator Siak ini Nilai PT WSSI Telah Menzalimi Masyarakat

Legislator Siak ini Nilai PT WSSI Telah Menzalimi Masyarakat

Anggota DPRD Siak Fraksi PAN Fairus Ramli. (foto: potretnews.com/sahril ramadana)

Selasa, 24 Oktober 2017 15:35 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Anggota DPRD Siak Fraksi PAN, Fairus Ramli menilai PT Wana Subur Sawit Indah (WSSI) telah menzalimi masyarakat Kampung Buatan II, Kecamatan Kotogasib, Siak, Riau, lantaran janji kemitraan dengan masyarakat setempat yang pernah dilontarkan perusahan 15 tahun silam kepada masyarakat belum ditepati oleh pihak perusahan. Bahkan, pola kemitraan kebun kelapa sawit seluas 793 hektar ini juga pernah dijanjikan Direktur Utama PT WSSI Hokiarto kepada masyarakat saat mengelar hearing dengan DPRD Siak tanggal 4 Maret 2015 silam.

"Dalam hearing tahun 2015 lalu, Direktur Utama PT WSSI juga sudah menyetujui dan mendatangi perjanjian di atas materai 6000 akan melakukan pembangunan kebun kelapa sawit Plasma kepada masyarakat setempat," kata Fairus kepada potretnews.com, Kamis (24/10/2017).

Di dalam surat perjanjian itu, lanjut Fairus, juga terdapat beberapa butiran yang disetujui oleh Direktur Utama Hokiarto, di antaranya; pembibitan kebun Plasma sudah dimulai tanggal 15 April 2015, Land Clearing sudah dimulai 15 April 2015, penanaman tumbuhan penutup sudah dimulai 15 Mei 2015 dan penanaman kelapa sawit sudah dimulai 15 April 2016.

"Jadi semua sudah jelas, bahwa mereka harus membangun kebun plasma kepada masyarakat," ungkapnya.

Selama ini karena merasa ditipu oleh pihak perusahan, masyarakat juga telah mengajukan opsi "tukar guling" kepada pihak perusahan.

"Opsi tukar guling ini juga ada dua, pertama tukar guling kebun kelapa sawit inti seluas 1600 hektar kepada masyarakat, kebun Plasma diambil sama pihak perusahan. Opsi kedua, Plasma yang mereka janjikan seluas 793 hektar kepada masyarakat harus ditanam oleh pihak perusahan, dan menjelang panen selama 3 tahun lebih kebun Plasma tersebut, hasil dari kebun inti sekarang diberikan kepada masyarakat," ujar Fairus. ***

wwwwww