Home > Berita > Riau

Jalan Panjang Sandiaga Uno, Pengusaha Asal Pekanbaru Menuju Kursi Wagub DKI Jakarta

Jalan Panjang Sandiaga Uno, Pengusaha Asal Pekanbaru Menuju Kursi Wagub DKI Jakarta

Sandiaga Uno saat menyapa masyarakat. (foto: okezone)

Senin, 16 Oktober 2017 10:09 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Sandiaga Salahuddin Uno telah memulai langkah baru dalam hidupnya. Usai dilantik sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan, Sandi secara sah telah meninggalkan hari-hari sebagai pengusaha, kehidupan yang telah ia tinggali selama 20 tahun belakangan. Sebuah niat luhur yang tercapai berkat kerja keras dan mental juang tinggi sepanjang pertarungan politik pada masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta lalu.

Kini, Sandi adalah abdi negara. Bersama Anies, Sandi harus rela untuk berbagi lebih banyak kepada masyarakat, menyumbangkan otot, tenaga dan pikirannya kepada masyarakat.

Niat luhur Sandi untuk berbagi lebih banyak kepada bangsa dan negara pernah ia ungkapkan kepada Ketua Umum Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto. Selepas penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 lalu, keduanya berbincang. Prabowo melamar Sandi, meminta pengusaha asal Rumbai, Pekanbaru, Riau itu untuk bergabung dengan Gerindra.

Saat itu, Sandi menolak permintaan Prabowo. Sampai detik itu, tak ada niat baginya untuk terjun ke dunia politik, hingga pada detik-detik selanjutnya, Prabowo berhasil menyentuh Sandi lewat sebuah kalimat.

"Tapi, waktu itu saya sempat ada pembicaraan dengan Pak Prabowo. Jadi, setelah Pilpres 2014, dia mengajak saya bergabung dengan Gerindra. Saya saat itu bilang kepada Pak Prabowo bahwa saya ingin fokus bisnis saja sebenarnya. Namun kemudian ada satu pernyataan yang mengusik saya dari segi kepribadian baik dari segi saya melihat masa depan Indonesia," ungkap Sandi dalam sebuah wawancara dengan NET.

"Dia bilang, 'kamu jadi pengusaha sudah 20 tahun. Semua sudah kamu dapat. Mau apa lagi? Sudah saatnya mengabdi kepada bangsa dan negara. Dan jangan lupa, pengusaha itu banyak dapat dari bangsa Indonesia, jadi sudah saatnya untuk berbagi kembali.' Dan itu, terus terang saya terpanggil oleh kalimat itu," imbuh Sandi.

Berangkat dari niat itulah Sandi akhirnya memutuskan untuk terjun ke kancah politik dan meninggalkan perusahaannya. Tak tanggung-tanggung, Sandi menyerahkan kuasa atas 18 perusahaan kepada sejumlah orang kepercayaannya. Pengorbanan yang sungguh bukan main.

Langkah politik dan kontroversi di lingkungan keluarga
Beruntung bagi Sandi, sebab ia dikelilingi oleh keluarga yang suportif. Sang istri, Nur Asia merupakan sosok dibalik berbagai keputusan penting yang kerap kali ia hadapi sepanjang hidup. Dan "lampu hijau" dari Nur atas ide gilanya terjun ke dunia politik, Sandi jadikan sebagai tenaga terbesar dalam perjuangan dan pengabdiannya kepada masyarakat.

Adapun nada minor yang terdengar, itu adalah pertanyaan-pertanyaan dari sang sulung, Anneesha Atheera Uno yang menjadi "lawan terberat" Sandi di rumah. Sandi bercerita, dirinya sempat kesulitan menghadapi sikap kritis sang anak terkait keputusannya terjun ke dunia politik.

"Anak saya sebetulnya yang sulung tidak setuju. Papa mau cari apa lagi? Tapi saya yakinkan, kita punya tanggung jawab. Banyak hal yang belum kita sentuh. Akhirnya dia bisa mengerti. Tapi memang dia terus ingatkan saya untuk berpikir terus," tutur Sandi.

Alasan Annesha sesungguhnya cukup beralasan, jika melihat rekam jejak Sandi selama menjadi pengusaha. Meski Sandi mengaku menjadi pengusaha bukanlah cita-citanya, toh Sandi berhasil mencatatkan capaian luar biasa sepanjang karirnya sebagai pengusaha.

Kesuksesan "tak disengaja" sebagai pengusaha
Pada tahun 2007, Sandi dinobatkan sebagai 122 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Asia Globe dengan aset total perusahaan mencapai US$ 80 juta. Lalu, pada tahun 2008, ketika total aset perusahaan Sandi melambung menjadi US$ 245 juta, Sandi dinobatkan menjadi orang terkaya ke-36 se-Indonesia. Pengakuan terhadap kesuksesan Sandi berlanjut pada tahun 2009, ketika Majalah Forbes menempatkan dirinya sebagai orang paling kaya nomor 29 se-Indonesia dengan jumlah kekayaan mencapai US$ 400 juta.

Siapa sangka. Sandi yang mengaku kecemplung ke dunia bisnis berhasil membuktikan diri sebagai seorang pengusaha muda tersukses di Indonesia. Kontribusi Sandi terhadap bangsa pun tak main-main. Dari 18 perusahaan yang ia pimpin, Sandi berhasil menyerap sekitar 30 ribu tenaga kerja di seluruh Indonesia.

Selain belasan perusahaan lainnya, nama-nama seperti PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, PT Adaro Energy Tbk, PT Medco Power Tbk, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk dan PT Provident Agro menjadi beberapa perusahaan yang paling dikenal dan memiliki daya serap tenaga kerja paling tinggi.

Sandi mengaku memulai semuanya dari nol. Tahun 1997 menjadi tonggak penting bagi kehidupan Sandi. Ketika itu, krisis moneter menyeret Sandi dalam gelombang PHK. Sandi tersepak dari kursi wakil presiden eksekutif di sebuah perusahaan minyak dan gas di Kanada, NTI Resources Ltd. PHK akhirnya memaksa si anak hilang untuk pulang ke tanah air.

Di Indonesia, Sandi sempat menjadi pengangguran. Krisis yang melanda Indonesia ketika itu makin mempersempit lapangan kerja. Bahkan bagi seorang Sandi, yang harus ditolak 25 perusahaan yang ia lamar. Sejak itu, Sandi mencoba mengubah haluan hidupnya, dari seorang karyawan menjadi seorang pengusaha. Bersama temannya semasa sekolah di SMA Pangudi Luhur, Rosan Perkasa Roeslani Sandi mendirikan sebuah perusahaan bidang konsultan keuangan, yakni PT Recapital Advisors pada tahun 1997.

Masa-masa sulit sebagai pengusaha Sandi temui selama menggawangi Recapital Advisors. Sandi harus bersabar hingga enam bulan untuk menunggu kedatangan klien pertamanya. Lalu, pada 1998, Sandi mendirikan sebuah perusahaan investasi, PT Saratoga Investama Sedaya bersama Edwin Soerjadjaja. Saratoga Investama Sedaya melahap tiga bidang usaha, seperti pertambangan, telekomunikasi dan produk kehutanan.

Berbekal jaringan kuatnya dengan perusahaan serta lembaga keuangan dalam dan luar negeri, Sandi sukses mengembangkan perusahaan tersebut. Dengan menghimpun modal investor untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan, Sandi kemudian membenahi perusahaan-perusahaan bermasalah tersebut sebelum dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi ketika kondisi perusahaan telah membaik.

Tercatat, sejumlah perusahaan besar pernah diakuisisi oleh Sandi. Sebut saja PT Dipasena Citra Darmaja, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) hingga PT Astra Microtonics.

Implementasi program peningkatan daya hidup warga Jakarta
Menempati posisi sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, Sandi coba memunculkan sejumlah terobosan untuk membangun perekonomian ibu kota lewat jalur enterpreneur. Program OK OCE (One Kecamatan One Center for Enterpreneurship) digadang-gadang menjadi program yang akan membidani kelahiran ratusan ribu pengusaha baru di Jakarta.

OK OCE adalah program unggulan Anies-Sandi. Lewat program ini, Anies dan Sandi memproyeksikan kelahiran 200 ribu pengusaha baru dengan membangun 44 Pos Pengembangan Kewirausahaan Warga di setiap kecamatan.

OK OCE dinilai sebagai langkah yang strategis, karena lewat OK OCE, masyarakat dapat mengikuti pelatihan intensif terhadap pengenalan investasi di pasar modal sekaligus mempelajari teknik permodalan lain dengan bimbingan para pelatih investasi yang kredibel dan berpengalaman. Selain itu, jaringan kewirausahaan yang terbangun lewat OK OCE disebut-sebut dapat memicu pertumbuhan ekosistem investasi yang solid di dalam negeri.

"OK OCE adalah sebuah gerakan yang ada 5 pilarnya, satu peningkatan skill. Dua, garansi inovasi untuk perizinan. Ketiga, kredit khusus untuk perempuan. Empat, akses pasar jejaring seperti sepatu 'Jakarta Berlari' menggunakan jaringan kita. Kelima, memastikan garansi inovasi bisa dijalankan dan memberikan sebuah kemudahan dari segi perizinan dan insentif, juga permits untuk yang baru memulai usaha," kata Sandiaga Uno beberapa waktu lalu.

Jadi, kita tunggu dan kita dukung saja kiprah Bang Sandi dan ide-ide segar yang akan ia munculkan untuk mendongkrak daya hidup manusia di ibu kota. Dilansir potretnews.com dari okezone.com. ***

Editor:
Muh Amin

wwwwww