Home > Berita > Riau

Meski Tidak Secepat Tol Trans Jawa, Progres Tol Trans Sumatera Sudah 675 Kilometer

Meski Tidak Secepat Tol Trans Jawa, Progres Tol Trans Sumatera Sudah 675 Kilometer

Kendaraan melintas di lokasi pembangunan proyek jalan tol yang rencananya akan menghubungkan Kota Pekanbaru dan Dumai, Kamis (3/11/2016).

Rabu, 27 September 2017 09:11 WIB
PADANG, POTRETNEWS.com - Pembangunan Jalan Tol Trans Sumaterayang diprediksi menelan dana Rp 150 triliun, hingga saat ini menunjukkan progres fisik sekitar 30 persen atau 675 kilometer. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Anita Firmanti mengutarakan hal tersebut usai dialog "Saatnya Mengambil Manfaat pembangunan Tol Trans Sumatera," di Universitas Andalas, Padang, Selasa (26/9/2017).

"Beberapa ruas di antaranya akan beroperasi Oktober tahun ini. Di antaranya adalah Ruas Tol Medan-Kuala Namu yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi)," kata Anita, dilansir potretnews.com dari tribunnews.com.

Anita mengakui, progres pembangunan Tol Trans Sumatera tidak secepat Tol Trans Jawa. Pasalnya, berbagai kendala, terutama pembebasan lahan menghambat percepatan pembangunan.

Hingga saat ini saja, lahan yang sudah dibebaskan dan bisa dimanfaatkan baru mencapai 20 persen. "Kondisi ini tak jauh beda dengan progres fisiknya," tambah Anita.

Terkait kebutuhan atau demand Tol Trans Sumatera yang jauh lebih rendah ketimbang Tol Trans Jawa, Anita tak menampik.

Namun begitu, di beberapa ruas tol, demand-nya justru sangat tinggi. Anita menyebut, ruas-ruas tersebut adalah Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi (61,80 kilometer), Medan-Binjai (17 kilometer), Bakauheni-Terbanggi Besar (140 kilometer), Palembang-Indralaya (22 lilometer), Pekanbaru-Dumai (131kilometer).

"Sumatera ini kan wilayahnya lebih luas dibanding jumlah penduduknya. jadi, memanga da beberapa ruas yang tidak terlalu tinggi kebutuhannya, namun ada yang sangat padat," tutur Anita.

Sementara ruas tol yang melintasi Kota Padang menuju Pekanbaru, dan beberapa ruas lainnya di Provinsi Aceh, baru dilakukan desain dan proses izin analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).

"jalan tol ini kan meningkatkan konektivitas antarwilayah, menciptakan efisiensi dana dan waktu tempuh, distribusi dan harga barang jadi lebih murah. Manfaatnya banyak sekali. jadi kami fokus mempercepat ini," tuntas Anita. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww